Menimbang Work From Home dan Keniscayaan Hybrid Working

Rabu, 10 Maret 2021 - 05:09 WIB
Namun, WFH juga memberikan dampak negatif, mulai berkurangnya ikatan dan komitmen emosional antarpegawai akibat minimnya interaksi fisik, menurunnya kualitas dan produktivitas pegawai akibat keterbatasan sarana dan fasilitas kerja di rumah dibandingkan dengan fasilitas kantor, dan yang paling sering dikeluhkan sebagaimana disampaikan di bagian awal tulisan ini: kelelahan (fatique) akibat terlalu lama berada di depan laptop.

Pandemi sepertinya sudah memasuki ujung akhir. Vaksinasi sudah tiba. Ruang-ruang publik tak lagi lengang. Warga sudah terbiasa beraktivitas dan berkumpul, dengan kebiasaan dan kesadaran baru tentang protokol kesehatan. Pertanyaannya, apakah suasana kerja akan kembali normal, di mana setiap pagi orang akan berbondong-bondong menuju tempat kerja dan sore hari juga sama untuk kembali pulang ke rumah masing-masing?

Saya memperkirakan bahwa suasana itu akan tetap ada, tetapi bekerja secara hybrid akan menjadi pilihan yang lebih rasional, baik dari sisi pekerja/pegawai maupun pemberi kerja. Kerja kombinasi –di kantor dan di rumah– akan menjadi keniscayaan baru dalam dunia kerja kita.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menyiapkan dukungan regulasi yang memberikan kepastian bagi para pemberi kerja ataupun pekerja itu sendiri. Regulasi tersebut harus mengakomodasi seluruh proses bisnis baru berbasis kondisi hari ini, sehingga mengurangi perselisihan antara organisasi dengan para pekerjanya, dan mendorong produktivitas mereka ke level yang lebih tinggi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(bmm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More