Kisruh Partai Demokrat, Gerakan Jhoni Allen Cs Bisa Pengaruhi Anak Buah AHY di Daerah

Selasa, 02 Maret 2021 - 07:27 WIB
DPP Partai Demokrat disarankan terus memperkuat konsolidasi agar gerakan Jhoni Cs tidak mempengaruhi pengurus di daerah. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Konflik di tubuh Partai Demokrat terus menguat dan terus menjadi perbincangan publik. Alih-alih mereda setelah pemecatan 7 orang kadernya, konflik malah meruncing. Prang pernyataan terus terjadi antara pengurus Partai Demokrat dengan mantan kader yang dipecat. Bahkan isu Kongres Luar Biasa (KLB) pun tak bisa diredam.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menyatakan, ibarat nasi sudah menjadi bubur perlawanan kader-kader yang dipecat akan semakin mengeras.

(Baca: Demokrat Bali Ditelepon untuk Dukung KLB, Ditawari Iming-Iming)

"Sudah tanggung ketahuan, dan sudah kandung dipecat. Jadi suka tidak suka, mau tak mau, Jhoni Allen cs akan terus akan buka-bukaan dan melawan," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (2/3/2021).

Sebaliknya, kata Ujang, yang bisa dilakukan para pengurus Partai Demokrat saat ini adalah memperkuat konsolidasi partai. Tujuannya paling tidak memagari para pengurus partai di daerah agar tidak terpengaruh dengan isu KLB.



(Baca: Klaim Dukungan DPC-DPD Demokrat Capai 80%, KLB Akan Digelar April 2021)

Menurut dia, langkah sederhana ini yang relatif sederhana bisa dilakukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pemimpin partai. Mengingat, apapun dinamika yang terjadi, munculnya isu KLB dampak dan konsekuensi dari isu 'kudeta' yang bocor ke masyarakat.

Selain itu, Ujang melihat, langkah Jhoni Allen dan para mantan kader partai yang dipecat dikhawatirkan akan mempengaruhi anak buah AHY di daerah. "Karena data dan fakta yang dimiliki oleh Partai Demokrat tak bisa dibantah Jhoni Allen, oleh karena itu akhirnya buka-bukaan sendiri," kata analis politik asal Universitas Al Azhar Indonesia itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(muh)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More