BPIP Tuntut Pers Ikut Berperan Bumikan Pancasila

Sabtu, 27 Februari 2021 - 20:02 WIB
Sekretaris Utama BPIP, Karjono Webinar Series yang mengusung tema Gotong Royong Mengaktualisasikan Pancasila: Pers Sebagai Akselerator Perubahan Melalui Media yang digelar BPIP, Sabtu (27/2/2021). FOTO/CAPTURE/SINDOnews/AGUNG BAKTI S
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menuntut pers berperan aktif dalam membumikan Pancasila. Namun begitu, pers diingatkan agar tidak kebablasan.

Hal itu mengemuka dalam Webinar Series yang mengusung tema "Gotong Royong Mengaktualisasikan Pancasila: Pers Sebagai Akselerator Perubahan Melalui Media" yang digelar BPIP, Sabtu (27/2/2021).

Sekretaris Utama BPIP, Karjono berharap, pers berperan aktif dalam membumikan Pancasila melalui prinsip-prinsip gotong-royong sesuai falsafah Pancasila.

Baca juga: BPIP Dorong Pelajaran Pancasila Masuk Kurikulum

Dia mengakui, peran pers untuk membumikan Pancasila sangatlah penting di era digital saat ini. Terlebih, selama 20 tahun terakhir ini, berbagai benteng pertahanan Pancasila mengalami kevakuman.



"Tap MPR Nomor 2 Tahun 1978 tentanv P4 sudah dicabut dan dinyatakan sudah tidak berlaku. Kemudian lembaga yang menangani Pancasila yakni BP7 sudah dibubarkan, dan Undang-Undang Sisdiknas pun sudah tidak lagi memasukan Pancasila sebagai pelajaran wajib dalam kurikulum, sehingga sudah 20 tahun kita ini ada dalam kevakuman," kata Karjono.

Meski begitu, Karjono mengingatkan, pers juga dapat menjalankan prinsip norma umum dalam menjalankan perannya. Menurutnya, kebebasan pers yang diatur dalam Undang-Undang Pers jangan sampai membuat pers kebablasan.

Baca juga: Jadi 'Keranjang Sampah', Medsos Ancam Keutuhan Pancasila

"Undang-Undang Pers menjamin kebebasan pers. Namun, bukan berarti kebablasan. Kebebasan tersebut harus atas dasar norma dan batas-batas kebenaran. Dan tidak membalikkan fakta karena kalau membalikkan fakta itu ujung-ujungnya fitnah," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More