Pelibatan Seluruh Komponen Masyarakat Jadi Kelebihan PPKM Mikro
Jum'at, 26 Februari 2021 - 16:25 WIB
JAKARTA - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi mengatakan, pelibatan seluruh komponen masyarakat menjadi kelebihan pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ). Apalagi, kata Sonny, masyarakat Indonesia memiliki sikap gotong-royong yang kuat.
"Bahwa memang sebetulnya di masyarakat kita kan gotong-royongnya kuat," katanya dalam dialog "Efektivitas PPKM Mikro : Peran Penting Masyarakat Dalam Menekan Penyebaran Covid-19" secara virtual, Jumat (26/2/2021).
Sonny menegaskan, dalam PPKM mikro, masyarakat menjadi subjek bukan hanya objek dari sebuah kebijakan. Artinya masyarakat juga ikut berpartisipasi. "Kelebihan dari PPKM mikro ini yang pertama jelas menjadikan seluruh masyarakat menjadi subjek ya bukan hanya sebagai objek," katanya.
Baca juga: PPKM Mikro Ampuh, Airlangga: Kasus Covid-19 Turun 14 Ribu
"Kita berbagi peran. Peran pemerintah pusat dibagikan ke seluruh daerah bahkan sampai ke level mikro, Desa, RT atau RW. Jadi kita semua punya peran untuk menyelesaikan pandemi ini," kata Sonny.
Ia mengatakan, PPKM mikro ini bersifat komunitas, sehingga lebih mendorong pendekatan gotong-royong antarmasyarakat. "Terus kemudian karena ini bersifat komunitas tadi, peran yang serba mengatur dan memaksa itu menjadi lebih persuasif dan partisipatif. Jadi kita lebih mendorong pendekatan gotong-royong yang sifatnya persuasif dan partisipatif," katanya.
Sehingga, kata Sonny, penekanan pada kedisiplinan dan kepatuhan sekarang itu dilandasi oleh pemahaman warga. "Jadi ada upaya untuk memberikan edukasi dengan bahasa yang dipahami oleh masyarakat. Makanya ada fungsi pencegahan dan yang menyampaikan juga sebaiknya memang dari masyarakat Desa tersebut," katanya.
Baca juga: Tekan Kasus Covid-19, Pemkab Gowa PPKM Mikro di Desa dan Kelurahan
Kemudian, tambah Sonny, pelibatan seluruh stakeholder dalam PPKM mikro ini menjadikan peran satu sama lainnya saling mendukung. "Karena di level desa/kelurahan, ada guru, ada temen-temen petugas kesehatan, ada TNI/Polri ya, tokoh masyarakat, tokoh adat ya, perangkat desa atau perangkat Kelurahan dan seterusnya. Jadi saling mendukung satu dengan lainnya ada pembagian tugas dan peran," katanya.
Apalagi, ketika masyarakat telah memanfaatkan aset dan komunitas serta pelayanan publik untuk dijadikan sebagai fasilitas dalam pelaksanaan PPKM mikro ini. "Jadi gini masyarakat itu saling mendukung untuk apa namanya mengatasi pandemi ini dengan memanfaatkan modal sosial mereka, dengan memanfaatkan modal fisik mereka secara bersama-sama ya," katanya.
"Sehingga pemerintah juga memang mengkondisikan agar semua elemen kompak ya tidak terbatasi oleh unsur politik, tidak terbatasi oleh unsur SARA, semua berjuang untuk semua ya. Jadi satu untuk semua dan semua untuk semua. Insya Allah, ini akan mempercepat kita bisa mengatasi pandemi COVID-19," ujar Sonny.
"Bahwa memang sebetulnya di masyarakat kita kan gotong-royongnya kuat," katanya dalam dialog "Efektivitas PPKM Mikro : Peran Penting Masyarakat Dalam Menekan Penyebaran Covid-19" secara virtual, Jumat (26/2/2021).
Sonny menegaskan, dalam PPKM mikro, masyarakat menjadi subjek bukan hanya objek dari sebuah kebijakan. Artinya masyarakat juga ikut berpartisipasi. "Kelebihan dari PPKM mikro ini yang pertama jelas menjadikan seluruh masyarakat menjadi subjek ya bukan hanya sebagai objek," katanya.
Baca juga: PPKM Mikro Ampuh, Airlangga: Kasus Covid-19 Turun 14 Ribu
"Kita berbagi peran. Peran pemerintah pusat dibagikan ke seluruh daerah bahkan sampai ke level mikro, Desa, RT atau RW. Jadi kita semua punya peran untuk menyelesaikan pandemi ini," kata Sonny.
Ia mengatakan, PPKM mikro ini bersifat komunitas, sehingga lebih mendorong pendekatan gotong-royong antarmasyarakat. "Terus kemudian karena ini bersifat komunitas tadi, peran yang serba mengatur dan memaksa itu menjadi lebih persuasif dan partisipatif. Jadi kita lebih mendorong pendekatan gotong-royong yang sifatnya persuasif dan partisipatif," katanya.
Sehingga, kata Sonny, penekanan pada kedisiplinan dan kepatuhan sekarang itu dilandasi oleh pemahaman warga. "Jadi ada upaya untuk memberikan edukasi dengan bahasa yang dipahami oleh masyarakat. Makanya ada fungsi pencegahan dan yang menyampaikan juga sebaiknya memang dari masyarakat Desa tersebut," katanya.
Baca juga: Tekan Kasus Covid-19, Pemkab Gowa PPKM Mikro di Desa dan Kelurahan
Kemudian, tambah Sonny, pelibatan seluruh stakeholder dalam PPKM mikro ini menjadikan peran satu sama lainnya saling mendukung. "Karena di level desa/kelurahan, ada guru, ada temen-temen petugas kesehatan, ada TNI/Polri ya, tokoh masyarakat, tokoh adat ya, perangkat desa atau perangkat Kelurahan dan seterusnya. Jadi saling mendukung satu dengan lainnya ada pembagian tugas dan peran," katanya.
Apalagi, ketika masyarakat telah memanfaatkan aset dan komunitas serta pelayanan publik untuk dijadikan sebagai fasilitas dalam pelaksanaan PPKM mikro ini. "Jadi gini masyarakat itu saling mendukung untuk apa namanya mengatasi pandemi ini dengan memanfaatkan modal sosial mereka, dengan memanfaatkan modal fisik mereka secara bersama-sama ya," katanya.
"Sehingga pemerintah juga memang mengkondisikan agar semua elemen kompak ya tidak terbatasi oleh unsur politik, tidak terbatasi oleh unsur SARA, semua berjuang untuk semua ya. Jadi satu untuk semua dan semua untuk semua. Insya Allah, ini akan mempercepat kita bisa mengatasi pandemi COVID-19," ujar Sonny.
(abd)
tulis komentar anda