Koran SINDO Raih Penghargaan IPMA dan IYRA 2021
Rabu, 24 Februari 2021 - 17:17 WIB
JAKARTA - Koran SINDO meraih sejumlah penghargaan di ajang The 12 Indonesian Print Media Awards (IPMA) 2021 yang diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS). Ini adalah ajang penghargaan yang dinantikan oleh bagi insan pers di Tanah Air. Penganugerahan penghargaan kali ini digelar secara virtual karena masih dalam situasi pandemi.
Pada ajang ini, Koran SINDO meraih penghargaan di dua kategori. Yaitu di Indonesia Young Readers Awards (IYRA) dan Indonesia Print Media Awards (IPMA). Di kategori IYRA, Koran SINDO meraih Gold Winner pada rubrik Gen SINDO edisi Sabtu, 27 Juni 2020. Sedangkan di kategori IPMA, Koran SINDO meraih Bronze Winner pada edisi Selasa, 10 Maret 2020.
IPMA didedikasikan untuk memicu lahirnya karya sampul muka dan konten media cetak yang sangat kreatif dan inspiratif. Serta sebagai bentuk apresiasi SPS atas kinerja hebat seluruh pengelola media cetak di Indonesia dan inhouse magazine dan pers mahasiswa yang telah mencurahkan untuk kemajuan industri dan organisasinya. Kompetisi ini telah digelar SPS sejak empat bulan lalu.
Baca juga: Koran SINDO Raih Prestasi Media Massa Terbaik Kemendikbud
Proses penjurian pun dilakukan secara professional dengan tenaga ahli. Di antaranya Ahmad Djauhar (Dewan Pers), Asmono Wikan (Sekretaris Jenderal SPS Pusat), Danu Kusworo (Redaktur Foto Harian KOMPAS), Ika Sastrosoebroto (President Director Prominent PR), Ndang Sutisna (Direktur Eksekutif First Position Group), Oscar Matulloh (Kurator dan Pewarta Foto Independen), Mas Sulistyo (Design Director DM ID), Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI), dan Agus Sudibyo (Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers). Proses penjurian dilakukan secara off-line dan on-line, awal Februari 2021.
Kendati di masa sulit, tapi insan pers tetap menunjukkan kinerja terbaiknya. Usaha untuk bangkit pasca pandemi tetap harus dilakukan. Semangat kolaborasi untuk menciptakan inovasi bisa menjadi solusi untuk bangkit bersama pasca pandemi. Hal ini diperlukan agar kepercayaan publik terhadap media, terutama cetak tetap terjaga.
Hal itu pun dikatakan oleh Ketua Harian SPS Pusat Januar P Ruswita. Menurutnya, ajang yang sudah berlangsung sejak 2010 itu lagi-lagi menjadi bukti perkembangan dunia media yang begitu dinamis. "Mereka terus beradaptasi, berinovasi, hingga bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Termasuk di masa sulit seperti pandemi," katanya.
Baca juga: Apresiasi Kepala Daerah Tangani Covid-19, KORAN SINDO dan SINDOnews Gelar KDI 2020
Juri IPMA, Agus Sudibyo menambahkan, menilai pandemi tidak mengurangi kualitas pemberitaan. Peserta IPMA juga tetap taat pada kode etik jurnalistik dan menjaga nilai-nilai publik. "Ini menjadi pertanda baik karena berkaitan dengan keberlanjutan media dan profesionalisme media di Indonesia di masa depan," katanya.
Ahmad Djauhar, juri IPMA yang juga Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers dan Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media. "Yakni, turut berkontribusi menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, bermartabat, dan berkualitas," katanya.
Sementara itu, Ndang Sutisna, juri IPMA dan IYRA menekankan pentingnya kekuatan ide dan simplicity eksekusi layout. Adapun Juri IPMA dan IYRA Nina Mutmainnah mengapresiasi keberhasilan sejumlah media menampilkan fenomena yang sedang populer di kalangan generasi muda dari sudut pandang positif. Contoh, konten games.
Pada ajang ini, Koran SINDO meraih penghargaan di dua kategori. Yaitu di Indonesia Young Readers Awards (IYRA) dan Indonesia Print Media Awards (IPMA). Di kategori IYRA, Koran SINDO meraih Gold Winner pada rubrik Gen SINDO edisi Sabtu, 27 Juni 2020. Sedangkan di kategori IPMA, Koran SINDO meraih Bronze Winner pada edisi Selasa, 10 Maret 2020.
IPMA didedikasikan untuk memicu lahirnya karya sampul muka dan konten media cetak yang sangat kreatif dan inspiratif. Serta sebagai bentuk apresiasi SPS atas kinerja hebat seluruh pengelola media cetak di Indonesia dan inhouse magazine dan pers mahasiswa yang telah mencurahkan untuk kemajuan industri dan organisasinya. Kompetisi ini telah digelar SPS sejak empat bulan lalu.
Baca juga: Koran SINDO Raih Prestasi Media Massa Terbaik Kemendikbud
Proses penjurian pun dilakukan secara professional dengan tenaga ahli. Di antaranya Ahmad Djauhar (Dewan Pers), Asmono Wikan (Sekretaris Jenderal SPS Pusat), Danu Kusworo (Redaktur Foto Harian KOMPAS), Ika Sastrosoebroto (President Director Prominent PR), Ndang Sutisna (Direktur Eksekutif First Position Group), Oscar Matulloh (Kurator dan Pewarta Foto Independen), Mas Sulistyo (Design Director DM ID), Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI), dan Agus Sudibyo (Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers). Proses penjurian dilakukan secara off-line dan on-line, awal Februari 2021.
Kendati di masa sulit, tapi insan pers tetap menunjukkan kinerja terbaiknya. Usaha untuk bangkit pasca pandemi tetap harus dilakukan. Semangat kolaborasi untuk menciptakan inovasi bisa menjadi solusi untuk bangkit bersama pasca pandemi. Hal ini diperlukan agar kepercayaan publik terhadap media, terutama cetak tetap terjaga.
Hal itu pun dikatakan oleh Ketua Harian SPS Pusat Januar P Ruswita. Menurutnya, ajang yang sudah berlangsung sejak 2010 itu lagi-lagi menjadi bukti perkembangan dunia media yang begitu dinamis. "Mereka terus beradaptasi, berinovasi, hingga bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Termasuk di masa sulit seperti pandemi," katanya.
Baca juga: Apresiasi Kepala Daerah Tangani Covid-19, KORAN SINDO dan SINDOnews Gelar KDI 2020
Juri IPMA, Agus Sudibyo menambahkan, menilai pandemi tidak mengurangi kualitas pemberitaan. Peserta IPMA juga tetap taat pada kode etik jurnalistik dan menjaga nilai-nilai publik. "Ini menjadi pertanda baik karena berkaitan dengan keberlanjutan media dan profesionalisme media di Indonesia di masa depan," katanya.
Ahmad Djauhar, juri IPMA yang juga Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers dan Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media. "Yakni, turut berkontribusi menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, bermartabat, dan berkualitas," katanya.
Sementara itu, Ndang Sutisna, juri IPMA dan IYRA menekankan pentingnya kekuatan ide dan simplicity eksekusi layout. Adapun Juri IPMA dan IYRA Nina Mutmainnah mengapresiasi keberhasilan sejumlah media menampilkan fenomena yang sedang populer di kalangan generasi muda dari sudut pandang positif. Contoh, konten games.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda