Sinergi Penyuluh KB dan Penyuluh Agama dalam Percepatan Pencegahan Stunting
Kamis, 11 Februari 2021 - 21:23 WIB
Menag Yaqut menyampaikan, stunting sudah lama menjadi pembahasan sejak dirinya di DPR dan saat ini ada kesempatan untuk melakukan ekspose lebih banyak terkait hal tersebut. Menurutnya, persoalan stunting terkait dengan masa depan generasi bangsa, sehingga Kementerian Agama secara teknis siap dilibatkan dalam upaya percepatan pencegahan stunting.
"Kami memiliki 50.000 penyuluh agama yang tersebar di seluruh Indonesia, sinergi antara penyuluh agama dan [enyuluh KB akan menjadi hal yang luar biasa untuk melakukan sosialisasi mengenai stunting kepada masyarakat. Lemudian kami juga tengah melakukan revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) agar tidak hanya melayani pernikahan, tapi juga pelayanan agama, sehingga mengenai stunting bisa tercakup di dalamnya," kata Menag Yaqut.
Kemenag, kata Menag Yaqut, juga tengah mengembangkan super apps, semacam aplikasi yang bisa mencakup berbagai hal, seperti untuk mempermudah mengurus pernikahan. Hal ini bisa diintegrasikan dengan aplikasi yang dimiliki BKKBN. "Kemudian untuk di KUA juga akan ditingkatkan perannya dengan revitalisasi di antaranya dengan bimbingan bagi calon pengantin," katanya.
Hasto menyambut baik dukungan dari Kemenag. BKKBN saat ini memiliki sekitar 20.000 penyuluh KB PNS dan non PNS yang bisa ditingkatkan sinerginya dengan dengan penyuluh agama. "Kami sampaikan terima kasih atas dukungan dari Kementerian Agama, setelah ini kami harapkan ada tindak lanjut dan kordinasi lebih dalam secara teknis," katanya.
"Kami memiliki 50.000 penyuluh agama yang tersebar di seluruh Indonesia, sinergi antara penyuluh agama dan [enyuluh KB akan menjadi hal yang luar biasa untuk melakukan sosialisasi mengenai stunting kepada masyarakat. Lemudian kami juga tengah melakukan revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA) agar tidak hanya melayani pernikahan, tapi juga pelayanan agama, sehingga mengenai stunting bisa tercakup di dalamnya," kata Menag Yaqut.
Kemenag, kata Menag Yaqut, juga tengah mengembangkan super apps, semacam aplikasi yang bisa mencakup berbagai hal, seperti untuk mempermudah mengurus pernikahan. Hal ini bisa diintegrasikan dengan aplikasi yang dimiliki BKKBN. "Kemudian untuk di KUA juga akan ditingkatkan perannya dengan revitalisasi di antaranya dengan bimbingan bagi calon pengantin," katanya.
Hasto menyambut baik dukungan dari Kemenag. BKKBN saat ini memiliki sekitar 20.000 penyuluh KB PNS dan non PNS yang bisa ditingkatkan sinerginya dengan dengan penyuluh agama. "Kami sampaikan terima kasih atas dukungan dari Kementerian Agama, setelah ini kami harapkan ada tindak lanjut dan kordinasi lebih dalam secara teknis," katanya.
(abd)
tulis komentar anda