Vaksinasi Jadi Kunci Bangkitnya Pariwisata Indonesia
Kamis, 11 Februari 2021 - 00:18 WIB
Sedangkan pada sektor Pembiayaan, Apik mengatakan BNI telah melakukan penyaluran kredit kepada UMKM yang ada di daerah Wisata di seluruh Indonesia.
"Total pembiayaan BNI pada UMKM di Sektor Pariwisata hingga tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp.5.197 Miliar kepada 25.025 UMKM," ungkapnya.
Pada diskusi itu , Chairman Bali Tourism Board Gus Agung menjelaskan bahwa Bali adalah daerah paling terdampak pandemi Covid-19. Hal ini tak bisa dipungiri karena semua sektor di Bali tergantung pada pariwisata.
"Jadi dari 34 provinsi di Indonesia, Bali adalah yang paling tertekan. Sebab sebelum pandemi, Bali ini paling nyaman dengan pariwisata, maka sekarang paling tertekan. Beras, telor, dan kebutuhan pokok di Bali tergantung pariwisata," jelasnya.
Karena itu, Gus Agung sangat sepakat bahwa vaksinasi yang saat ini digenjot pemerintah menjadi kata kunci untuk menjawab permasalahan.
Bagi Gus Agung, tahun 2021 adalah tahun berbenah dan tahun bersih-bersih sebagai masa transisi. Sebab sepanjang 2020 adalah tahun kegelapan dimana Bali sangat terpuruk.
"Kuncinya sekali lagi adalah vaksinasi. Kita harap 2022 bersih, kita bisa transformasi benar-benar dengan digital dan inisiatif perubahan lainnya," jelas Gus Agung.
Gus Agung menegaskan bahwa Bali memerlukan 2 juta vaksin, sehingga 60 sampain 70 persen masyarakat Pulau Dewata bisa divaksin. Inilah satu-satunya langkah penyelamatan yang diperlukan di Bali.
Adapun pembicara lain, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM, M. Riza Damanik, mengatakan di masa pandemi covid-19 ini ada dua kelompok masyarakat pelaku UMKM yang menjadi fokus Kemenkop UMKM untuk dibantu dalam hal permodalan.
Pertama adalah para pelaku UKMM yang sudah melakukan pinjaman. Mereka dibantu dengan skema relaksasi serta pemberian subsidi bunga. Dan sepanjang 2020 lalu bantuan ini sudah banyak digunakan. Baik dalam skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun yang non-KUR.
"Total pembiayaan BNI pada UMKM di Sektor Pariwisata hingga tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp.5.197 Miliar kepada 25.025 UMKM," ungkapnya.
Pada diskusi itu , Chairman Bali Tourism Board Gus Agung menjelaskan bahwa Bali adalah daerah paling terdampak pandemi Covid-19. Hal ini tak bisa dipungiri karena semua sektor di Bali tergantung pada pariwisata.
"Jadi dari 34 provinsi di Indonesia, Bali adalah yang paling tertekan. Sebab sebelum pandemi, Bali ini paling nyaman dengan pariwisata, maka sekarang paling tertekan. Beras, telor, dan kebutuhan pokok di Bali tergantung pariwisata," jelasnya.
Karena itu, Gus Agung sangat sepakat bahwa vaksinasi yang saat ini digenjot pemerintah menjadi kata kunci untuk menjawab permasalahan.
Bagi Gus Agung, tahun 2021 adalah tahun berbenah dan tahun bersih-bersih sebagai masa transisi. Sebab sepanjang 2020 adalah tahun kegelapan dimana Bali sangat terpuruk.
"Kuncinya sekali lagi adalah vaksinasi. Kita harap 2022 bersih, kita bisa transformasi benar-benar dengan digital dan inisiatif perubahan lainnya," jelas Gus Agung.
Gus Agung menegaskan bahwa Bali memerlukan 2 juta vaksin, sehingga 60 sampain 70 persen masyarakat Pulau Dewata bisa divaksin. Inilah satu-satunya langkah penyelamatan yang diperlukan di Bali.
Adapun pembicara lain, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM, M. Riza Damanik, mengatakan di masa pandemi covid-19 ini ada dua kelompok masyarakat pelaku UMKM yang menjadi fokus Kemenkop UMKM untuk dibantu dalam hal permodalan.
Pertama adalah para pelaku UKMM yang sudah melakukan pinjaman. Mereka dibantu dengan skema relaksasi serta pemberian subsidi bunga. Dan sepanjang 2020 lalu bantuan ini sudah banyak digunakan. Baik dalam skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun yang non-KUR.
tulis komentar anda