Forum Merdeka Barat 9 Sebut Penyaluran Bansos 2021 Lebih Kolaboratif

Rabu, 03 Februari 2021 - 19:08 WIB
Lebih jauh Sonny menjelaskan, apa yang dikerjakan Kemensos saat ini bukanlah program tiba-tiba muncul akibat pandemi Covid-19. Program reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan kartu sembako atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) Jabodetabek/luar Jabodetabek sudah berjalan.

"Namun dengan pandemi Covid-19 kami sinkronkan menjadi program dalam Komite Pemulihan Ekonomi Nasional. Program Perlindungan Sosial menjadi tulang punggung utama dalam proses pemulihan ekonomi," sambungnya.

Dalam hal program BST Kemensos bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam penyaluran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pada 2021, BST menyasar 10 juta KPM di seluruh Indonesia. Bantuan ini akan diberikan mulai Januari hingga April 2021.

Bansos ini merupakan jaring pengaman sosial bagi masyarakat miskin maupun yang paling terdampak secara sosial ekonomi akibat pandemi Corona. Sonny menjelaskan, Kemensos kan menyalurkan BST kepada keluarga yang telah memenuhi persyaratan dan terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Jadi, secara imlemantatif di tingkat akar rumput, harapan kami dari kemensos perosalan data ini paling krusial. Harus dilakukan secara bersama-sama ini harus komprehensif, bersinergi lintas kementerian, pemda, hingga tingkat bawah. Data ini menjadi ujung tombak penerima dan penyaluran bansos ini agar tepat sasaran dan tepat hasil," ungkapnya.

SVP Sales dan Marketing Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris Husein menerangkan bahwa mekanisme bansos dalam penyaluran dengan pihak kemensos dilakukan dengan 3 channel. Pertama di kantor pos, ke lokasi KPM dengan jumlah banyak dengan memanfaatkan balai desa atau serbaguna atau sekolah, dan antaran khususnya bagi masyarakat yang lansia, sakit, atau cacat.

"Ini merupakan amanah dari negara kepada kami karena itu kami memikirkan akuntabilitas. Kami memanfaatkan penyaluran dengan menggunakan teknologi melalui aplikasi pos giro mobile. Ke depannya kita akan menerapkan face recognition sekaligus untuk memverifikasi penerima," ujar Haris.

Haris mengungkapkan, pihaknya secara intensif diundang oleh Kemensos untuk melakukan rapat koordinasi untuk kemudian melakukan perbaikan-perbaikan di lapangan.

"Setiap minggu evaluasi memastikan apakah ada yang tidak tersalurkan baik itu karena sudah meninggal, atau pindah atau yang lain sehingga akan ada perbaikan sistem untuk ke depannya," imbuhnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya menyatakan, Pemkot Bogor mengintegrasikan bansos Kemensos ini dengan aplikasi Salur. Sebuah aplikasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui dirinya masuk daftar penerima bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, atau pemkot.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More