Doni Monardo Sebut Ujung Tombak Penanganan COVID-19 adalah Desa

Rabu, 03 Februari 2021 - 15:18 WIB
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo pun mengatakan dalam penanganan COVID-19 masih ada ruang ataupun celah yang perlu diperbaiki lagi. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Selama hampir satu tahun pandemi COVID-19 , kasus terkonfirmasi sudah lebih dari 1 juta. Bahkan, saat ini kasus aktif COVID-19 lebih dari 170.000 orang yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit maupun melakukan isolasi mandiri.

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo pun mengatakan dalam penanganan COVID-19 masih ada ruang ataupun celah yang perlu diperbaiki lagi.

“Sudah hampir 1 tahun kita menghadapi COVID-19 dan kita melihat perkembangannya justru bukan semakin optimal. Tetapi masih terdapat ruang-ruang atau celah-celah yang bisa kita perbaiki. Yang tentunya dibutuhkan kerja sama kolaborasi dari segenap komponen bangsa yang ada di seluruh daerah,” ujar Doni dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Desa Tangguh COVID-19 secara virtual, Rabu (3/2/2021).



Doni mengatakan jika desa merupakan pemerintahan terkecil yang bisa dijadikan sebagai ujung tombak penanganan COVID-19. “Desa adalah tingkat pemerintahan terkecil. Ujung tombak bangsa kita adalah di desa. Oleh karenanya pertemuan siang ini menurut saya adalah salah satu langkah kunci kita untuk sesegera mungkin mampu mengendalikan penanganan COVID-19 dengan lebih baik lagi,” jelasnya.

Baca juga: Komisi IX Desak Kemenkes Perluas Penggunaan GeNose untuk Deteksi COVID-19

Doni pun berharap agar desa, kelurahan, nagari dan seluruh pemerintahan setingkat desa bisa membangun Posko, menyusun organisasi, menyiapkan perangkat-perangkat yang bisa membantu pemerintah dalam edukasi, sosialisasi.

“Dan saya berharap setiap desa, kelurahan, nagari dan seluruh pemerintahan setingkat desa hendaknya bisa membangun Posko, menyusun organisasi, menyiapkan perangkat-perangkat yang bisa membantu pemerintah dalam edukasi, sosialisasi,” kata Doni.

Bahkan, Doni juga meminta agar para perangkat desa bisa menyiapkan sanksi untuk masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. “Bahkan juga tentunya apabila dibutuhkan adanya sanksi yang tepat dan terukur kepada mereka yang melanggar,” katanya.

Doni mengatakan saat ini segala macam cara penanganan COVID-19 telah dilakukan. “Segala cara sudah kita lakukan. Namun hari ini, kasus aktif di Tanah Air lebih dari 170.000 orang. Artinya ada 170.000 warga negara kita yang sekarang ini masih dalam perawatan. Mari kita bekerja keras, mari kita bekerja dengan segenap tenaga dan pikiran serta hati yang tulus. Insya Allah kita mampu mengendalikan COVID-19 ini dengan lebih baik lagi,” tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More