Tak Pernah Terbayang Jadi Kapolri, Idham Azis: Mimpi Saya Cuma Jadi Kapolwil Kendari
Senin, 01 Februari 2021 - 05:30 WIB
JAKARTA - Nasib orang memang tidak ada yang pernah tahu. Termasuk Idham Azis. Dia tak pernah membayangkan apalagi bermimpi jadi Kapolri. Bagi pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 ini, hidup mengalir saja seperti air.
Baca Juga: Abu Janda Diam-Diam Telah Diperiksa Bareskrim Polri
Dikutip dari buku "Idham Azis Sang Elang Pemimpin", nama Idham moncer berkat reputasi lulusan Akpol 1988 ini dalam bidang reserse dan antiteror. Sebagai anggota Densus 88, dia pernah terlibat dalam penanganan kasus bom Bali II, Operasi Camar Maleo hingga Operasi Tinombala di Poso.
(Baca Juga: Pensiun dari Polisi, Idham Azis: Saya Ingin Balik ke Kendari, Mancing dan Berkebun)
Tim yang dipimpin Idham ini akhirnya berhasil mengakhiri petualangan Dr. Azhari, gembong teroris asal Malaysia pada 2005 di Batu, Malang, Jawa Timur.
Selang sehari kemudian, Idham dihadiahi kenaikan pangkat luar biasa. Setelah itu dia langsung diberangkatkan ke Poso untuk menginvestigasi kasus mutilasi terhadap tiga gadis. Tito Karnavian yang langsung memintanya ikut menjadi bagian tim investigasi.
Idham juga pernah menjabat Kapolda Metro Jaya dan Kepala Bareskrim Polri, dua jabatan yang kerap kali mendapat perhatian publik termasuk media.
(Baca Juga: Kisah Idham Azis yang Ngefans Berat Iwan Fals dan Ebit G Ade)
Tapi saat namanya diajukan sebagai calon tunggal Kapolri banyak orang yang bertanya-tanya siapa dirinya.
Baca Juga: Abu Janda Diam-Diam Telah Diperiksa Bareskrim Polri
Dikutip dari buku "Idham Azis Sang Elang Pemimpin", nama Idham moncer berkat reputasi lulusan Akpol 1988 ini dalam bidang reserse dan antiteror. Sebagai anggota Densus 88, dia pernah terlibat dalam penanganan kasus bom Bali II, Operasi Camar Maleo hingga Operasi Tinombala di Poso.
(Baca Juga: Pensiun dari Polisi, Idham Azis: Saya Ingin Balik ke Kendari, Mancing dan Berkebun)
Tim yang dipimpin Idham ini akhirnya berhasil mengakhiri petualangan Dr. Azhari, gembong teroris asal Malaysia pada 2005 di Batu, Malang, Jawa Timur.
Selang sehari kemudian, Idham dihadiahi kenaikan pangkat luar biasa. Setelah itu dia langsung diberangkatkan ke Poso untuk menginvestigasi kasus mutilasi terhadap tiga gadis. Tito Karnavian yang langsung memintanya ikut menjadi bagian tim investigasi.
Idham juga pernah menjabat Kapolda Metro Jaya dan Kepala Bareskrim Polri, dua jabatan yang kerap kali mendapat perhatian publik termasuk media.
(Baca Juga: Kisah Idham Azis yang Ngefans Berat Iwan Fals dan Ebit G Ade)
Tapi saat namanya diajukan sebagai calon tunggal Kapolri banyak orang yang bertanya-tanya siapa dirinya.
tulis komentar anda