Cuitannya Jadi Bola Panas, Permadi Arya alias Abu Janda Minta Maaf
Sabtu, 30 Januari 2021 - 21:15 WIB
"Itu adalah cuitan jawaban saya kepada ustaz Tengku Zulkarnaen, yang sedang provokasi SARA mengatakan, minoritas di Indonesia itu arogan ke mayoritas," kata Abu Janda sambil menunjukkan tangkapan layar cuitan yang dimaksud.
Selain itu, kata Abu Janda, sebagai seorang muslim, cuitannya itu merupakan otokritik terhadap kondisi internal Islam saat ini. Abu Janda mengatakan, Islam yang dimaksud adalah Islam Transnasional, seperti wahabi dan salafi yang berasal dari Arab Saudi dan arogan terhadap budaya lokal, bukan Islam Nusantara seperti NU dan Muhammadiyah.
"Yang saya maksud adalah Islam pendatang dari Arab yaitu Islam Transnasional, seperti Salafi wahabi, bukan generalisasi semua Islam," katanya.
Baca Juga: Terungkap, Polisi China Lakukan Pemantauan Ekstensif Aktivitas Muslim Uighur
Di akhir video berdurasi sekitar 2 menit itu, Abu Janda meminta maaf jika ada kesalahpahaman atas cuitannya. "Segitu saja, video singkat dari saya ini semoga bisa menjelaskan, mohon maaf jika ada kesalahpahaman, maklum jempol menulis saat debat panas, jadi keluarnya suka tidak sinkron. Sekali lagi saya mau ucapkan matursuwun kiai, gus, taz, mohon arahannya terus," katanya.
Selain itu, kata Abu Janda, sebagai seorang muslim, cuitannya itu merupakan otokritik terhadap kondisi internal Islam saat ini. Abu Janda mengatakan, Islam yang dimaksud adalah Islam Transnasional, seperti wahabi dan salafi yang berasal dari Arab Saudi dan arogan terhadap budaya lokal, bukan Islam Nusantara seperti NU dan Muhammadiyah.
"Yang saya maksud adalah Islam pendatang dari Arab yaitu Islam Transnasional, seperti Salafi wahabi, bukan generalisasi semua Islam," katanya.
Baca Juga: Terungkap, Polisi China Lakukan Pemantauan Ekstensif Aktivitas Muslim Uighur
Di akhir video berdurasi sekitar 2 menit itu, Abu Janda meminta maaf jika ada kesalahpahaman atas cuitannya. "Segitu saja, video singkat dari saya ini semoga bisa menjelaskan, mohon maaf jika ada kesalahpahaman, maklum jempol menulis saat debat panas, jadi keluarnya suka tidak sinkron. Sekali lagi saya mau ucapkan matursuwun kiai, gus, taz, mohon arahannya terus," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda