Mapolsek Diserang, Kapolri Listyo Sigit Mesti Evaluasi Kualitas Aparatur Polsek
Jum'at, 29 Januari 2021 - 11:30 WIB
JAKARTA - Baru beberapa jam setelah Listyo Sigit Prabowo dilantik sebagai kapolri dengan membawa konsep polsek paradigma baru, Mapolsek Sungai Pagu di Sumatera Barat sudah dirusak 200 massa. Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melihatnya sebagai ironi.
Baca Juga: Soal Pam Swakarsa, Kapolri Bilang Bukan Seperti Tahun 1998
Sebab terjadi tak lama begitu Listyo Sigit menyatakan ke depan Polsek tidak boleh lagi menangani kasus. Polsek bertindak sebagai pembina dan pengendali kamtibmas. "Tak pelak kasus penyerangan Polsek Sungai Pagu ini menjadi ironi dan sekaligus tantangan bagi kapolri baru," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (29/1/2021).
(Baca: Tekanan Politik Tinggi, Listyo Sigit Disarankan Cari Kabareskrim Seperti Ini)
Artinya, Neta berpendapat bahwaa bagaimana pun konsep baru kinerja Polsek yang digagas Listyo Sigit perlu ditata dengan komperhensif agar jajaran Polsek menjadi lebih peka pada upaya deteksi dini. Dengan begitu segera bisa dilakukan langkah antisipasi, baik saat melakukan tindakan maupun paska melakukan tindakan.
"Dengan kepekaan dan antisipasi yang tinggi, Polsek tidak lagi menjadi bulan-bulanan amuk massa. Dan program Polsek paradigma baru yang digagas Kapolri Sigit bisa berjalan maksimal dan membawa polri benar benar presisi," tutur Neta.
Baca Juga: Saham BUMN Melejit, Ini Komentar Menteri Erick
Neta menuturkan, kasus di Polsek Sungai Pagu bermula dari penangkapan tersangka DC, buronan kasus penjudian yang juga diduga sering memalak warga. Saat ditangkap tersangka
DC melakukan perlawanan, dengan cara menyerang petugas dengan sebilah senjata tajam. Salah seorang polisi berhasil ditusuknya hingga bagian tangan dan bagian tubuh lainnya luka luka.
Baca Juga: Soal Pam Swakarsa, Kapolri Bilang Bukan Seperti Tahun 1998
Sebab terjadi tak lama begitu Listyo Sigit menyatakan ke depan Polsek tidak boleh lagi menangani kasus. Polsek bertindak sebagai pembina dan pengendali kamtibmas. "Tak pelak kasus penyerangan Polsek Sungai Pagu ini menjadi ironi dan sekaligus tantangan bagi kapolri baru," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (29/1/2021).
(Baca: Tekanan Politik Tinggi, Listyo Sigit Disarankan Cari Kabareskrim Seperti Ini)
Artinya, Neta berpendapat bahwaa bagaimana pun konsep baru kinerja Polsek yang digagas Listyo Sigit perlu ditata dengan komperhensif agar jajaran Polsek menjadi lebih peka pada upaya deteksi dini. Dengan begitu segera bisa dilakukan langkah antisipasi, baik saat melakukan tindakan maupun paska melakukan tindakan.
"Dengan kepekaan dan antisipasi yang tinggi, Polsek tidak lagi menjadi bulan-bulanan amuk massa. Dan program Polsek paradigma baru yang digagas Kapolri Sigit bisa berjalan maksimal dan membawa polri benar benar presisi," tutur Neta.
Baca Juga: Saham BUMN Melejit, Ini Komentar Menteri Erick
Neta menuturkan, kasus di Polsek Sungai Pagu bermula dari penangkapan tersangka DC, buronan kasus penjudian yang juga diduga sering memalak warga. Saat ditangkap tersangka
DC melakukan perlawanan, dengan cara menyerang petugas dengan sebilah senjata tajam. Salah seorang polisi berhasil ditusuknya hingga bagian tangan dan bagian tubuh lainnya luka luka.
tulis komentar anda