Sandiaga Pastikan Bantuan untuk UMKM Parekraf Tak Berbelit-belit
Minggu, 24 Januari 2021 - 17:19 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tengah mencari solusi atas keluhan para pelaku UMKM parekraf yang mengalami kesulitan akses pada permodalan.
(Baca juga: Sandiaga Berharap Karya Parekraf Indonesia Bisa Diapresiasi Dunia)
Sandiaga mengatakan, pihaknya ingin memastikan proses bantuan permodalan dari perbankan tersebut nantinya tidak dibuat berbelit-belit dan agunannya tidak perlu ditambah.
(Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Pastikan Protokol Kesehatan Pariwisata di Batam
"Biasanya UMKM selalu yang terpojok kalau sedang terjadi krisis seperti sekarang. Padahal pariwisata adalah pencetak devisa terbesar bangsa ini," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Minggu (24/1/2021).
"Bukan manufaktur, bukan usaha-usaha besar, tapi justru usaha-usaha kecil di pariwisata. Oleh karena itu di perbankannya saya sedang berdiskusi dengan OJK untuk membantu. Jadi tidak usah ditambah lagi agunannya, tidak usah berbelit-belit prosesnya," tambahnya.
(Baca juga: Kemenparekraf Gandeng Asprindo Kembangkan Desa Wisata)
Pernyataan Sandiaga itu disampaikan menjawab berbagai keluhan masyarakat seperti Ibu Neti, pelaku UMKM parerkaf Batam, Kepulauan Riau, yang mengalami kesulitan akses permodalan sehingga tidak bisa membayar gaji karyawan.
Sandiaga mengatakan, bantuan permodalan dari perbankan sangat penting diberikan langsung kepada pelaku UMKM paterkaf agar mereka bisa memulai lagi usahanya paska pandemi.
Mantan Ketua Umum HIPMI ini menambahkan, bantuan akses permodalan merupakan bagian dari upaya Kemenparekraf memfasilitasi pelaku UMKM parekraf yang telah berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Kami ingin usaha-usaha yang telah menciptakan banyak lapangan kerja apalagi mengedepankan pariwisata yang berkelanjutan dapat terfasilitasi dengan baik sehingga bisa segera bangkit dari masa sulit ini," kata Sandiaga.
(Baca juga: Sandiaga Berharap Karya Parekraf Indonesia Bisa Diapresiasi Dunia)
Sandiaga mengatakan, pihaknya ingin memastikan proses bantuan permodalan dari perbankan tersebut nantinya tidak dibuat berbelit-belit dan agunannya tidak perlu ditambah.
(Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Pastikan Protokol Kesehatan Pariwisata di Batam
"Biasanya UMKM selalu yang terpojok kalau sedang terjadi krisis seperti sekarang. Padahal pariwisata adalah pencetak devisa terbesar bangsa ini," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Minggu (24/1/2021).
"Bukan manufaktur, bukan usaha-usaha besar, tapi justru usaha-usaha kecil di pariwisata. Oleh karena itu di perbankannya saya sedang berdiskusi dengan OJK untuk membantu. Jadi tidak usah ditambah lagi agunannya, tidak usah berbelit-belit prosesnya," tambahnya.
(Baca juga: Kemenparekraf Gandeng Asprindo Kembangkan Desa Wisata)
Pernyataan Sandiaga itu disampaikan menjawab berbagai keluhan masyarakat seperti Ibu Neti, pelaku UMKM parerkaf Batam, Kepulauan Riau, yang mengalami kesulitan akses permodalan sehingga tidak bisa membayar gaji karyawan.
Sandiaga mengatakan, bantuan permodalan dari perbankan sangat penting diberikan langsung kepada pelaku UMKM paterkaf agar mereka bisa memulai lagi usahanya paska pandemi.
Mantan Ketua Umum HIPMI ini menambahkan, bantuan akses permodalan merupakan bagian dari upaya Kemenparekraf memfasilitasi pelaku UMKM parekraf yang telah berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Kami ingin usaha-usaha yang telah menciptakan banyak lapangan kerja apalagi mengedepankan pariwisata yang berkelanjutan dapat terfasilitasi dengan baik sehingga bisa segera bangkit dari masa sulit ini," kata Sandiaga.
(maf)
tulis komentar anda