WHO Minta Pemakaian Masker Disiplin di Situasi seperti Ini
Sabtu, 23 Januari 2021 - 04:20 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 ReisaBrotoasmoromengatakan, Badan Kesehatan Dunia atau WHO kembali mengeluarkan penjelasan mengenai panduan tentang penggunaan masker. Dimana telah ada bukti ilmiah bahwa penggunaan masker dapat mencegahinfeksi virus saluran pernapasan termasuk Covid-19.
“Kenapa masker? Karena masker akan membantu menghentikan penyebaran virus melalui percikan atau cairan yang keluar dr batuk, bersin atau ketika kita berbicara yang kita sebut sebagai droplets. Bahkan masker yang baik kualitasnya akan melindungi dari micro droplets yakni percikan yang sangat kecil yg dapat melayang di ruangansempit yang berventilasi buruk. Atau penyebaran terbatas secara aerosol,” jenisnya dalam konferensi persnya, Jumat (22/1/2021).
Reisa menyebut bahwa WHO menganjurkan pemakaian masker yang disiplin dan ketat oleh masyarakat. Di antaranya pada situasi sebagai berikut:
“Sering-seringlah membersihkan tangan dan menjaga jarakfisik minimal 1 meter dengan orang lain. Dan jika masker medis tidak tersedia maka masker kain lah harusdipilih yang memenuhi spesifikasi yaitu masker kain 3 lapis,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan akan menurunkan risiko penularan drastis sampai ke tingkat rendah. “Pesan ini penting saya ulang karena Satgas penanganan Covid-19 sudah menyampaikan laporan bahwa kepatuhan memakai masker pada minggu lalu terutama di kerumunan mulai menurun, mulai kendor. Bahkan ditemukan hanya sekitar setengah dari 514 kabupaten/kota yang punya kepatuhan tinggi memakai masker,” pungkasnya.
“Kenapa masker? Karena masker akan membantu menghentikan penyebaran virus melalui percikan atau cairan yang keluar dr batuk, bersin atau ketika kita berbicara yang kita sebut sebagai droplets. Bahkan masker yang baik kualitasnya akan melindungi dari micro droplets yakni percikan yang sangat kecil yg dapat melayang di ruangansempit yang berventilasi buruk. Atau penyebaran terbatas secara aerosol,” jenisnya dalam konferensi persnya, Jumat (22/1/2021).
Reisa menyebut bahwa WHO menganjurkan pemakaian masker yang disiplin dan ketat oleh masyarakat. Di antaranya pada situasi sebagai berikut:
- Di dalam ruangan yang ventilasinya diketahui tidak baik. Dan upaya penjagaan jarak minimal 1 meter tidak dapat dilakukan
- Di dalam rumah saat ada tamu dari luar rumah. Dan ventilasi diketahui tidak baik dan penjagaan jarak minimal 1 meter tidak dapat dilakukan.
- Saat di luar rumah. Pada saat jaga jarak minimal 1 meter tidak dapat dilakukan juga.
- Wajib pakai masker bagi orang-orangyang lebih berisiko mengalami komplikasi berat atau dengan penyakit penyerta atau dikenal dengan orang-orang yang memiliki penyakit komorbid.Seperti orang2 di atas usia 60 tahun, atau orang2 yang memiliki kondisi penyakit seperti kardiovaskular, diabetes melitus, penyakit paru2 kronis, kanker, penyakit serebrovaskular atau immunosupresy.
- Kemudian selanjutnya di daerah dimana diketahui atau diduga terjadi transmisi sporadis SARS COV 2 atau tidak ada transmisi SARS COV 2 yang terdokumentasi. Atau kita kenal dg daerah kuning dan hijau. Pemakaian masker tetap disarankan dg pertimbangan menekan risiko ke tingkat rendah.
“Sering-seringlah membersihkan tangan dan menjaga jarakfisik minimal 1 meter dengan orang lain. Dan jika masker medis tidak tersedia maka masker kain lah harusdipilih yang memenuhi spesifikasi yaitu masker kain 3 lapis,” ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan akan menurunkan risiko penularan drastis sampai ke tingkat rendah. “Pesan ini penting saya ulang karena Satgas penanganan Covid-19 sudah menyampaikan laporan bahwa kepatuhan memakai masker pada minggu lalu terutama di kerumunan mulai menurun, mulai kendor. Bahkan ditemukan hanya sekitar setengah dari 514 kabupaten/kota yang punya kepatuhan tinggi memakai masker,” pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda