Cerita Jokowi soal WHO Bingung Saat Awal Pandemi Covid-19

Kamis, 26 Januari 2023 - 10:46 WIB
loading...
Cerita Jokowi soal WHO Bingung Saat Awal Pandemi Covid-19
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (26/1/2023). Foto/Tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO ternyata sempat bingung pada awal pandemi Covid-19 dalam memberikan arahan kepada negara-negara. Kebingungan WHO itu pun diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (26/1/2023).

"Kita ingat awal-awal dari WHO disampaikan saya akan bertanya pada mereka, 'Presiden enggak usah pakai masker awal-awal yang pakai masker hanya yang batuk-batuk yang kena saja'. Enggak ada seminggu semua harus pakai masker, ternyata mereka bingung, kita juga bingung," kata Jokowi.

Dia menuturkan, kebingungan juga muncul saat semua negara mencari alat pelindung diri (APD) ketika pandemi Covid-19 mencapai puncaknya. Jokowi pun baru menyadari bahwa Indonesia bisa memproduksi APD dan dikirim ke negara-negara lain.





"Begitu sampai pada puncaknya semua negara cari APD, semuanya kita juga cari ke mana-mana eh ternyata kita sendiri bisa berproduksi dan dikirim ke negara-negara lain saling memang posisinya posisi semuanya bingung," kata Jokowi.

Kendati demikian, kata Jokowi, semua pihak menjalankan manajemen mikro dan makro secara baik. Karena alasan tertekan juga, menurutnya, semua pihak dapat bekerja secara efektif.

"Jadi ini sebagai pengaman ternyata kalau kita pengen semua kita ini bekerja memang harus ditekan dulu, ditekan oleh persoalan, ditekan oleh problem ditekan oleh tantangan," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang telah bekerja keras selama tiga tahun dalam menangani pandemi maupun mengatasi ekonomi.

"Sebuah tantangan yang sangat berat, sebuah persoalan yang sangat-sangat berat yang kita hadapi saat itu dan tidak ada standarnya, tidak ada pakemnya karena memang kita semuanya belum memiliki pengalaman dalam menangani pandemi ini," tuturnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1584 seconds (0.1#10.140)