Tren COVID-19 di Jawa-Bali Memburuk, Wiku: 3 Minggu Baru Kelihatan Hasil PKM

Selasa, 19 Januari 2021 - 20:03 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, perkembangan penanganan menunjukan tren memburuk, utamanya di Pulau Jawa dan Bali. FOTO/DOK.BNPB
JAKARTA - Sejak 11 Januari 2021 lalu pemerintah telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) . Kebijakan rencananya akan dilaksanakan sampai 25 Januari mendatang.

Saat ini PPKM sudah memasuki pekan kedua. Namun Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, tren kasus COVID-19 memburuk, utamanya di Pulau Jawa dan Bali.

"(Ini) seharusnya cukup menjadi dasar pertimbangan untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang sedang berlangsung," katanya saat konferensi pers, Selasa (19/1/2021).





Wiku mengatakan bahwa dampak intervensi untuk menekan laju kenaikan kasus ini memakan waktu lebih lama. "Apabila kita refleksi ke belakang, dampak dari intervensi terhadap penanganan kasus selalu memakan waktu lebih lama dibandingkan dari dampak pemicu penularan," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa hal ini tercermin dari pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta pada September 2020 lalu. "Di mana dibutuhkan 3 minggu intervensi untuk dapat melihat penurunan kasus yang akhirnya hanya bertahan selama 4 minggu saja," katanya.

Lebih lanjut Wiku mengatakan bahwa setidaknya butuh waktu 3 minggu untuk melihat dampak PPKM terhadap laju kasus COVID di Indonesia.



"Belajar dari pengalaman yang lalu, kebijakan-kebijakan ini, maka PPKM baru dapat terlihat dampaknya dalam kurun waktu lebih dari 3 minggu. Semoga ini dapat dipertimbangkan sebelum memutuskan pembaharuan atas kebijakan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More