Beredar Imbauan Tolak Vaksinasi COVID-19, DPR: Kewajiban Kita Berikan Informasi Benar
Selasa, 19 Januari 2021 - 14:30 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR , Suir Syam menyebutkan banyak beredar imbauan di media sosial (medsos) yang berisi ajakan jangan ikut vaksinasi COVID-19 .
“Yang perlu kita sikapi sekarang adalah dengan bebasnya media sosial ini, itu banyak sekali masyarakat kita yang terpengaruh seolah-olah vaksin ini sangat berbahaya, vaksin ini ndak perlu diberikan. Banyak kita lihat di media sosial dan memang di Dapil saya, Sumatera Barat itu berkembang. Sehingga banyak semacam imbauan-imbauan supaya jangan dilakukan, jangan ikut dengan vaksinasi COVID-19 ini,” ungkapnya dalam rapat kerja dengan DPR RI Komisi IX secara virtual, Selasa (19/1/2021).
Oleh karena itu, Suir Syam meminta kepada pemerintah dan stakeholder dalam penyelenggaraan program vaksinasi COVID-19 agar memberikan informasi benar kepada masyarakat. “Oleh sebab itu tentu kewajiban kita semua untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.”
“Sehingga masyarakat bisa bersama-sama dengan pemerintah untuk menghentikan pandemi COVID-19 ini. Antara lain dia di samping imunisasi tentu protokol kesehatan juga tidak dilupakan,” sambung Suir Syam.
Suir Syam mengatakan akibat daripada COVID-19 termasuk di Indonesia dan semua negara terjadi di masalah-masalah yang cukup besar dalam kehidupan kita. “Dan semua negara berusaha untuk mencari jalan bagaimana pandemi COVID-19 bisa dihentikan termasuk Indonesia,” katanya.
Suir Syam pun mengapresiasi pemerintah telah melibatkan seluruh ahli dalam rangka menghentikan pandemi COVID-19 ini. “Saya sebagai dokter dan juga sebagai anggota Komisi IX DPR RI itu sangat mengapresiasi pemerintah yang melibatkan seluruh para ahli kita di dalam rangka untuk bersama-sama menghentikan pandemi COVID-19 ini.”
“Dan alhamdulillah sekarang ini sudah ada vaksinnya, antara lain ada Sinovac yang telah kita berikan kepada tenaga kesehatan dan malah yang pertama Bapak Presiden sendiri para menteri telah melaksanakan imunisasi yang dihasilkan oleh Sinovac ini yang ternyata cukup aman,” sambung Suir Syam.
“Yang perlu kita sikapi sekarang adalah dengan bebasnya media sosial ini, itu banyak sekali masyarakat kita yang terpengaruh seolah-olah vaksin ini sangat berbahaya, vaksin ini ndak perlu diberikan. Banyak kita lihat di media sosial dan memang di Dapil saya, Sumatera Barat itu berkembang. Sehingga banyak semacam imbauan-imbauan supaya jangan dilakukan, jangan ikut dengan vaksinasi COVID-19 ini,” ungkapnya dalam rapat kerja dengan DPR RI Komisi IX secara virtual, Selasa (19/1/2021).
Oleh karena itu, Suir Syam meminta kepada pemerintah dan stakeholder dalam penyelenggaraan program vaksinasi COVID-19 agar memberikan informasi benar kepada masyarakat. “Oleh sebab itu tentu kewajiban kita semua untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.”
“Sehingga masyarakat bisa bersama-sama dengan pemerintah untuk menghentikan pandemi COVID-19 ini. Antara lain dia di samping imunisasi tentu protokol kesehatan juga tidak dilupakan,” sambung Suir Syam.
Suir Syam mengatakan akibat daripada COVID-19 termasuk di Indonesia dan semua negara terjadi di masalah-masalah yang cukup besar dalam kehidupan kita. “Dan semua negara berusaha untuk mencari jalan bagaimana pandemi COVID-19 bisa dihentikan termasuk Indonesia,” katanya.
Suir Syam pun mengapresiasi pemerintah telah melibatkan seluruh ahli dalam rangka menghentikan pandemi COVID-19 ini. “Saya sebagai dokter dan juga sebagai anggota Komisi IX DPR RI itu sangat mengapresiasi pemerintah yang melibatkan seluruh para ahli kita di dalam rangka untuk bersama-sama menghentikan pandemi COVID-19 ini.”
“Dan alhamdulillah sekarang ini sudah ada vaksinnya, antara lain ada Sinovac yang telah kita berikan kepada tenaga kesehatan dan malah yang pertama Bapak Presiden sendiri para menteri telah melaksanakan imunisasi yang dihasilkan oleh Sinovac ini yang ternyata cukup aman,” sambung Suir Syam.
(kri)
tulis komentar anda