Membangun Reputasi Kredit secara Online
Rabu, 13 Januari 2021 - 10:43 WIB
Mayoritas UMKM sulit mendapatkan kredit. Lembaga keuangan umumnya menggunakan metode 5C (character, capacity, capital, condition, dan collateral) untuk menilai calon nasabah. Ilustrasi/SINDOnews
M Andi Miftachul H
Pengawas Bank – OJK
Tulisan merupakan opini pribadi yang tidak terkait dengan institusi
MAYORITAS usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sulit mendapatkan kredit. UMKM kerap disebut dengan unbankable. Mereka tidak memiliki catatan keuangan, tidak memiliki riwayat kredit, serta tidak mempunyai aset untuk dijaminkan.
Lembaga keuangan umumnya menggunakan metode 5C (character, capacity, capital, condition, dan collateral) untuk menilai calon nasabah. Karakter merupakan faktor yang paling penting, dapat dinilai dari riwayat kredit yang tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Perkembangan teknologi keuangan (financial technology) menawarkan solusi. Credit scoring dapat dilakukan menggunakan data lain. Potensi gagal bayar bisa diproyeksikan dari perilaku dalam menggunakan internet.
Berg, dkk (2018) menggunakan parameter sederhana untuk menilai kelayakan kredit pengguna internet. Contohnya, pengguna perangkat Apple cenderung mempunyai penghasilan lebih tinggi dibandingkan pengguna Android. Orang yang menggunakan
namanya sebagai alamat email mempunyai potensi menunggak kredit 30% lebih rendah.
Sesame Credit, bagian dari Alibaba Group, memanfaatkan data lintas platform dari jaringan Alibaba. Selain data dari e-commerce (Alibaba dan Taobao), juga dari sistem pembayaran (Ant Financial) dan sosial media (Weibo). Sesame Credit juga bekerja sama dengan perusahaan lain seperti WeChat dan pemerintah China.
Pengawas Bank – OJK
Tulisan merupakan opini pribadi yang tidak terkait dengan institusi
MAYORITAS usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sulit mendapatkan kredit. UMKM kerap disebut dengan unbankable. Mereka tidak memiliki catatan keuangan, tidak memiliki riwayat kredit, serta tidak mempunyai aset untuk dijaminkan.
Lembaga keuangan umumnya menggunakan metode 5C (character, capacity, capital, condition, dan collateral) untuk menilai calon nasabah. Karakter merupakan faktor yang paling penting, dapat dinilai dari riwayat kredit yang tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Perkembangan teknologi keuangan (financial technology) menawarkan solusi. Credit scoring dapat dilakukan menggunakan data lain. Potensi gagal bayar bisa diproyeksikan dari perilaku dalam menggunakan internet.
Berg, dkk (2018) menggunakan parameter sederhana untuk menilai kelayakan kredit pengguna internet. Contohnya, pengguna perangkat Apple cenderung mempunyai penghasilan lebih tinggi dibandingkan pengguna Android. Orang yang menggunakan
namanya sebagai alamat email mempunyai potensi menunggak kredit 30% lebih rendah.
Sesame Credit, bagian dari Alibaba Group, memanfaatkan data lintas platform dari jaringan Alibaba. Selain data dari e-commerce (Alibaba dan Taobao), juga dari sistem pembayaran (Ant Financial) dan sosial media (Weibo). Sesame Credit juga bekerja sama dengan perusahaan lain seperti WeChat dan pemerintah China.
Lihat Juga :
tulis komentar anda