Ekosistem Pariwisata Berkelanjutan Pasca-Covid-19

Senin, 11 Januari 2021 - 05:35 WIB
Kolaborasi juga dapat dilakukan dengan perguruan tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, memiliki kompetensi yang tinggi, dan dapat bersaing di dunia kerja. Pengembangan kualitas SDM pun dapat dilakukan dengan vokasi dan peningkatan soft skill SDM.

Tantangan industri pariwisata saat ini adalah bagaimana cara meningkatkan kembali jumlah wisatawan di tengah pandemi sehingga dapat membantu keadaan ekonomi negara. Data CSIS menyebutkan bahwa proyeksi ekonomi secara umum di Indonesia apabila Covid-19 tidak dapat tertangani secara maksimal akan berkisar pada 0-1,99 %. Namun, apabila masih dapat tertangani pun akan berada di kisaran 4-4,99 % dan masih di bawah target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah yaitu 5,3%.

Bappenas menyebutkan bahwa PDB yang dapat dihasilkan oleh sektor pariwisata akan kembali normal pada 2024, namun itu pun masih di bawah angka 4,7 % yang telah dihasilkan pada 2019.

Di lain pihak Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan selama 14 hari, yaitu pada 1-14 Januari 2021 akan menutup sementara masuknya warga negara asing dari semua negara ke Indonesia. Hal ini tentu akan berdampak kepada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta menjadi tantangan baru. Karena itu perlu kebijakan yang cepat dan adaptif agar roda pariwisata terus berputar, tentunya dengan memprioritaskan protokol CHSE yang telah ditetapkan oleh pemerintah di destinasi-destinasi wisata.

Di beberapa media diberitakan pula, menjelang 2021 terdapat sekitar 2.000 orang WNI/ WNA yang datang dari luar negeri dan masuk ke Indonesia. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bersama untuk mencegah strain baru Covid-19 menyebar di Indonesia.

Ekosistem Pariwisata

Era new normal saat ini akan memberikan peluang bagi setiap pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat mencari celah dan mendapatkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi. Sandiaga Uno menyebutkan pivot and rebound merupakan salah satu strategi yang dapat menjadi solusi. Strategi pivot yaitu melihat peluang yang ada di masa pandemi, seperti di bidang kuliner, kesehatan, digital, dan lain sebagainya yang menjadi prioritas utama masyarakat saat ini.

Strategi rebound adalah strategi yang dilakukan dengan menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan apabila pandemi telah berakhir, sehingga usaha yang dilakukan tidak berhenti dan akan terus berjalan. Pergantian tahun ke 2021 menjadi peluang besar bagi Indonesia, karena tahun ini telah ditetapkan menjadi Tahun Internasional Ekonomi Kreatif Dunia oleh PBB. Ini merupakan kesempatan besar bagi pelaku ekonomi kreatif Indonesia untuk memperkenalkan produknya dan ikut bersaing di dalam maupun luar negeri.

Pariwisata dan ekonomi kreatif berkelanjutan merupakan kegiatan yang mengutamakan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial masyarakat sehingga dapat dirasakan pula oleh generasi yang akan datang. Hal ini pun merupakan dukungan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di tahun 2030.

Hal ini berarti bahwa dalam pengelolaan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif perlu mengedepankan kearifan lokal sebagai identitas bangsa dan daya tarik Indonesia kepada dunia. UNWTO mengartikan pariwisata berkelanjutan sebagai kegiatan wisata yang memperhatikan penuh dampak ekonomi, sosial dan lingkungan yang dapat dirasakan oleh generasi hari ini dan yang akan datang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More