Berpotensi Nyapres di 2024, Empat Perempuan Ini Akan Ikuti Jejak Megawati?
Minggu, 10 Januari 2021 - 14:30 WIB
Perhatian publik banyak mengarah ke Tri Rismahirini yang akrab disapa Risma setelah ia diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Sosial pada akhir 2020 lalu. Ditambah aksi blusukannya menemui pengemis di Jakarta yang mengundang pro dan kontra, nama mantan wali kota Surabaya ini kembali mencuat ke permukaan setelah sempat agak meredup.
(Baca juga : Sahabat Kenang Sosok Mulyadi, Eks Ketum HMI Korban Tragedi Sriwijaya Air )
Risma punya elektabikitas yang cukup baik sebagai bakal capres berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis Desember 2020, yaitu di angka 3,1%. Kader PDI Perjuangan (PDIP) ini berada di posisi ketujuh. Terlepas dari aksi blusukannya di awal menjabat sebagai menteri sosial yang dinilai sebagian pihak sebagai pencitraan dan drama, Risma kini punya panggung untuk terus menaikkan elektabilitasnya.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga Suko Waluyo menyebut PDIP membawa Risma ke Jakarta bisa jadi tujuannya untuk menyiapkannya maju di pilpres.
“PDIP memang sedang membutuhkan “bintang baru” agar tetap eksis dan punya daya pengaruh di masyarakat,” ujarnya kepada SINDONews, Minggu (10/01/2021).
“Memang, bisa jadi menjadi mensos dan apa yang dilakukan di akhir akhir ini (blusukan-red) merupakan bagian dari pengenalan beliau di panggung politik nasional,” lanjutnya.
Namun, jalan menuju kursi capres tidak mudah bagi Risma. Pasalnya, di PDIP saat ini sudah ada sejumlah nama yang berpotensi menggenggam tiket capres. Risma harus bersaing dengan Puan Maharani yang tak lain putra mahkota di PDIP.
Puan yang juga putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut-sebut jauh-jauh hari disiapkan partai untuk maju menjadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ada juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres dengan elektabilitas tertinggi sejauh ini.
Kans Risma maju capres atau cawapres sangat tergantung bagaimana kiprahnya ke depan sebagai menteri sosial. Dia perlu menunjukkan tangan dinginnya sebagai perempuan yang sukses memimpin sebagaimana saat menjabat wali kota Surabaya.
tulis komentar anda