Komnas HAM Janji Tampilkan Screenshot Video Peristiwa Tewasnya 6 Laskar FPI
Rabu, 06 Januari 2021 - 21:01 WIB
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) segera mempublikasikan beberapa tangkapan layar (screenshot) dari terkait dengan peristiwa tewasnya 6 Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampel KM 50. Waktu ditampilkannya tangkapan layar tersebut direncakan pada pekan ini.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menuturkan, tujuan menampilkan tangkapan layar dari video tersebut akan publik bisa mengetahui detail dari peristiwa tersebut.
"Saya akan coba pekan ini. Minimal screenshot dari video, dan ditunjukkan titik mana, dan berapa menit. Sehingga publik bisa tahu bahwa posisinya kayak apa," katanya di Jakarta, Rabu (6/1/2021). (
)
Lebih jauh Anam menjelaskan, dengan ditampilkannya video tersebut, pihaknya ingin membantah spekulasi yang beredar bahwasannya kinerja Komnas HAM dalam pengusutan peristiwa ini dinilai lambat. Padahal, kata Anam, pihaknya memeriksa lebih dari 8.000 video.
"Kami bekerja keras karena ingin semua, info tekait peristiwa ini sedetail-detailnya kami coba untuk mendapatkan dan ini penting bagi publik untik melihatnya. Walaupun kami kerjanya maraton, ada yang ngomong kan kerjanya lambat, kan mereka enggak bayangin kami periksa 8.000 video," katanya.
Choirul Anam mengatakan, investigasi yang dilakukan okeh pihaknya tiap hari semakin menunjukkan titik terang. Bahkan, dia berkelakar bahwa sinaran keterangan itu makin terasa kehangatannya. "Mataharinya semakin kelihatan, sinarnya dan kehangatannya semakin kuat," ucapnya. ( )
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menuturkan, tujuan menampilkan tangkapan layar dari video tersebut akan publik bisa mengetahui detail dari peristiwa tersebut.
"Saya akan coba pekan ini. Minimal screenshot dari video, dan ditunjukkan titik mana, dan berapa menit. Sehingga publik bisa tahu bahwa posisinya kayak apa," katanya di Jakarta, Rabu (6/1/2021). (
Baca Juga
Lebih jauh Anam menjelaskan, dengan ditampilkannya video tersebut, pihaknya ingin membantah spekulasi yang beredar bahwasannya kinerja Komnas HAM dalam pengusutan peristiwa ini dinilai lambat. Padahal, kata Anam, pihaknya memeriksa lebih dari 8.000 video.
"Kami bekerja keras karena ingin semua, info tekait peristiwa ini sedetail-detailnya kami coba untuk mendapatkan dan ini penting bagi publik untik melihatnya. Walaupun kami kerjanya maraton, ada yang ngomong kan kerjanya lambat, kan mereka enggak bayangin kami periksa 8.000 video," katanya.
Choirul Anam mengatakan, investigasi yang dilakukan okeh pihaknya tiap hari semakin menunjukkan titik terang. Bahkan, dia berkelakar bahwa sinaran keterangan itu makin terasa kehangatannya. "Mataharinya semakin kelihatan, sinarnya dan kehangatannya semakin kuat," ucapnya. ( )
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda