Ketua Komisi III DPR Sebut Belum Ada Jadwal Rapat soal Penembakan 6 Laskar FPI
Selasa, 05 Januari 2021 - 10:43 WIB
JAKARTA - Komisi III DPR RI telah mendengar cerita dari perwakilan keluarga 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) sebelum masa reses DPR, tepatnya pada Kamis (10/12/2020). Banyak pihak yang menunggu kelanjutan sikap Komisi III DPR setelah mendengar cerita dan harapan keluarga 6 Laskar FPI yang ditembak polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020).
Namun, Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery menjelaskan bahwa belum ada jadwal soal rapat lanjutan atas penembakan 6 Laskar FPI tersebut. Karena, DPR baru akan masuk di masa sidang selanjutnya pada 11 Januari pekan depan.
Sehingga, lanjut dia, Komisi III DPR baru akan menggelar rapat internal guna membahas agenda kerja Komisi III DPR usai tanggal 11 Januari. "Belum ada (agenda terkait Laskar FPI termasuk mengundang Polri), tanggal 11 Januari baru masuk, dan akan ada rapat internal soal agenda kerja," kata pria yang akrab disapa HH itu saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/1/2021).
( ).
Soal kemungkinan agenda terkait penembakan Laskar FPI, politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada permintaan dari pihak mana pun untuk melakukan rapat soal itu, karena DPR masih dalam masa reses. "Belum ada permintaan dari pihak manapun, karena kami sedang reses," ujar legislator Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II itu.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari beberapa fraksi menginginkan agar seusai masa reses nanti Komisi III DPR mengundang Kapolri Jenderal Pol Idham Azis guna mendengar keterangan terkait penembakan Laskar FPI. Karena, DPR juga perlu mendengarkan penjelasan dari pihak Polri.
( ).
"Mungkin akan dilakukan (rapat dengan Kapolri) setelah reses. Kami ingin memastikan bahwa proses penegakan hukum harus berbasis keadilan, transparan, tanpa tebang pilih dan pandang bulu, profesional, dan akuntabel. Tidak boleh berbasis subjektif apalagi mencari korban dan harus ada yang dikorbankan," kata anggota Komisi III dati Fraksi Demokrat Didik Mukrianto pada SINDOnews, Minggu (20/12/2020).
( ).
Sementara itu, anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra Habiburokhman berharap bahwa masalah terkait Polri ini bisa dibahas di masa reses, termasuk soal penembakan 6 Laskar FPI. Tinggal bagaimana pimpinan Komisi III meminta kepada pimpinan DPR.
"Yang paling penting adalah masalah-masalah terkait kinerja Polri juga kita berharap bisa digarap di masa reses ini, misalnya soal penembakam 6 Laskar FPI, soal gejolak-gejolak terkait kerumunan. Bagus sekali apabila bisa dibahas di masa reses dengan mekanisme yang 'khusus' itu tadi, pimpinan komisi meminta pada pimpinan DPR," kata Habib di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/12/2021).
Namun, Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery menjelaskan bahwa belum ada jadwal soal rapat lanjutan atas penembakan 6 Laskar FPI tersebut. Karena, DPR baru akan masuk di masa sidang selanjutnya pada 11 Januari pekan depan.
Sehingga, lanjut dia, Komisi III DPR baru akan menggelar rapat internal guna membahas agenda kerja Komisi III DPR usai tanggal 11 Januari. "Belum ada (agenda terkait Laskar FPI termasuk mengundang Polri), tanggal 11 Januari baru masuk, dan akan ada rapat internal soal agenda kerja," kata pria yang akrab disapa HH itu saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/1/2021).
( ).
Soal kemungkinan agenda terkait penembakan Laskar FPI, politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada permintaan dari pihak mana pun untuk melakukan rapat soal itu, karena DPR masih dalam masa reses. "Belum ada permintaan dari pihak manapun, karena kami sedang reses," ujar legislator Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II itu.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari beberapa fraksi menginginkan agar seusai masa reses nanti Komisi III DPR mengundang Kapolri Jenderal Pol Idham Azis guna mendengar keterangan terkait penembakan Laskar FPI. Karena, DPR juga perlu mendengarkan penjelasan dari pihak Polri.
( ).
"Mungkin akan dilakukan (rapat dengan Kapolri) setelah reses. Kami ingin memastikan bahwa proses penegakan hukum harus berbasis keadilan, transparan, tanpa tebang pilih dan pandang bulu, profesional, dan akuntabel. Tidak boleh berbasis subjektif apalagi mencari korban dan harus ada yang dikorbankan," kata anggota Komisi III dati Fraksi Demokrat Didik Mukrianto pada SINDOnews, Minggu (20/12/2020).
( ).
Sementara itu, anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra Habiburokhman berharap bahwa masalah terkait Polri ini bisa dibahas di masa reses, termasuk soal penembakan 6 Laskar FPI. Tinggal bagaimana pimpinan Komisi III meminta kepada pimpinan DPR.
"Yang paling penting adalah masalah-masalah terkait kinerja Polri juga kita berharap bisa digarap di masa reses ini, misalnya soal penembakam 6 Laskar FPI, soal gejolak-gejolak terkait kerumunan. Bagus sekali apabila bisa dibahas di masa reses dengan mekanisme yang 'khusus' itu tadi, pimpinan komisi meminta pada pimpinan DPR," kata Habib di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/12/2021).
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda