HNW Khawatir Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Tidak Lagi Jadi Pusat Perhatian

Sabtu, 02 Januari 2021 - 12:08 WIB
loading...
HNW Khawatir Kasus Penembakan...
Hidayat Nur Wahid. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid ( HNW ) menilai belum ada penjelasan tuntas dari Komnas HAM mengenai kasus penembakan enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) . Meski Komnas HAM telah menggelar beberapa kali jumpa pers, hal itu belum cukup memenuhi harapan publik.

"Kalau menurut saya pengusutannya sampai hari ini dari peristiwa tanggal 7 Desember, ini kita sudah Januari sebulan kurang tapi beberapa pihak sudah dipanggil tapi sepertinya masih banyak hal yang menjadi harapan publik yang belum mendapatkan penjelasan yang tuntas dari Komnas HAM," ujar HNW saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (2/1/2021).

Meski investigasi ditargetkan rampung hingga akhir Januari nanti, jika dilihat dari eskalasi perkembangan yang ada, HNW khawatir investigasi tersebut akan diulur-ulur semakin lama dan masalahnya kemudian dibuat menjadi terkaburkan atau dilupakan. "Dan dimunculkan beragam hal-hal baru, kasus-kasus baru yang kemudian membuat kasus pengusutan terhadap penembakan 6 Laskar FPI itu menjadi dilupakan atau tidak lagi menjadi pusat perhatian," jelasnya.

Apalagi, lanjut politikus PKS ini, belakangan muncul maklumat dari Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis yang meminta semua pihak untuk tidak mengunggah atau mengakses informasi mengenai FPI. Hal itu bisa menjadi faktor penghambat dalam penuntasan investigasi penembakan 6 laskar FPI.

( ).

HNW Khawatir Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Tidak Lagi Jadi Pusat Perhatian

"Salah satu yang terkait dengan FPI yang sangat serius kan tentang masalah penembakan terhadap 6 Laskar FPI itu. Kalau kemudian ini tidak boleh diunggah, tidak boleh diakses sementara Komnas HAM juga tidak segera mengumumkan kan orang nanti gak bisa diinformasikan bagaimana pengusutan, bagaimana informasi tentang 6 Laskar FPI itu," pungkasnya.

(Baca Juga: Soal Maklumat Kapolri, Munarman FPI Bereaksi Begini).
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2003 seconds (0.1#10.140)