Heboh Temuan 'Drone' Bawah Laut, KSAL Sebut Seaglider
Senin, 04 Januari 2021 - 11:42 WIB
JAKARTA - Sebuah 'drone' bawah air ditemukan nelayan di dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan bahwa benda itu adalah seaglider .
Dalam rangka penyelidikan lebih lanjut, TNI AL membawanya ke Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut yang terletak di Ancol, Jakarta Utara. "Pagi ini saya akan sampaikan tentang alat atau seaglider yang kemarin ditemukan oleh nelayan di Desa Majapahit, Selayar. Yang mana dari temuan itu, saya bawa ke Hidrosal, karena di sini adalah lembaga yang berkompeten untuk meneliti adanya peralatan tersebut," kata Yudo saat konferensi pers di Hidrosal, Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021).
Dia memastikan pihaknya tidak mau menduga-duga motif yang sebenarnya dari seaglider tersebut. Menurutnya, penelitian tersebut dilakukan dalam rangka menghilangkan asumsi negatif yang tersebar luas di kalangan masyarakat.
( ).
"Sehingga nanti jelas apa fungsi maupun kegunaan alat tersebut. Sehingga nanti tidak timbul persepsi bermacam-macam tentang temuan alat ini," ujarnya.
KSAL pun menjelaskan bahan dasar seaglider tersebut terbuat dari aluminium dengan dua sayap dan propeller serta antena belakang. Terdapat juga benda yang mirip kamera di badan seaglider dan sayangnya tidak ditemukan alat nama atau bendera negara yang memproduksi.
( ).
"Terbuat dari aluminium dengan dua sayap, ini berukuran 50 sentimeter. Ini sayapnya kanan kiri, sentimeter. Panjang body kurang lebih 225 sentimeter. Panjang ini sampe ke antena belakang ini. Kemudian propeller panjang sampai bawah masih berfungsi. Panjang antena belakang 93 sentimeter. Kemudian terdapat instrumen mirip kamera ada di body. Kemudian tidaklah ditemukan ciri-ciri tulisan negara pembuat," tuturnya.
Dalam rangka penyelidikan lebih lanjut, TNI AL membawanya ke Pusat Hidrografi dan Oseanografi Angkatan Laut yang terletak di Ancol, Jakarta Utara. "Pagi ini saya akan sampaikan tentang alat atau seaglider yang kemarin ditemukan oleh nelayan di Desa Majapahit, Selayar. Yang mana dari temuan itu, saya bawa ke Hidrosal, karena di sini adalah lembaga yang berkompeten untuk meneliti adanya peralatan tersebut," kata Yudo saat konferensi pers di Hidrosal, Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021).
Dia memastikan pihaknya tidak mau menduga-duga motif yang sebenarnya dari seaglider tersebut. Menurutnya, penelitian tersebut dilakukan dalam rangka menghilangkan asumsi negatif yang tersebar luas di kalangan masyarakat.
( ).
"Sehingga nanti jelas apa fungsi maupun kegunaan alat tersebut. Sehingga nanti tidak timbul persepsi bermacam-macam tentang temuan alat ini," ujarnya.
KSAL pun menjelaskan bahan dasar seaglider tersebut terbuat dari aluminium dengan dua sayap dan propeller serta antena belakang. Terdapat juga benda yang mirip kamera di badan seaglider dan sayangnya tidak ditemukan alat nama atau bendera negara yang memproduksi.
( ).
"Terbuat dari aluminium dengan dua sayap, ini berukuran 50 sentimeter. Ini sayapnya kanan kiri, sentimeter. Panjang body kurang lebih 225 sentimeter. Panjang ini sampe ke antena belakang ini. Kemudian propeller panjang sampai bawah masih berfungsi. Panjang antena belakang 93 sentimeter. Kemudian terdapat instrumen mirip kamera ada di body. Kemudian tidaklah ditemukan ciri-ciri tulisan negara pembuat," tuturnya.
(zik)
tulis komentar anda