Biofarma Ungkap Kandungan Vaksin Corona di Indonesia

Minggu, 03 Januari 2021 - 16:50 WIB
Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Biofarma, Bambang Herianto mengklarifi tentang berbagai spekulasi hingga berita hoax tentang vaksin Corona dari Sinovac. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Biofarma, Bambang Herianto mengklarifi tentang berbagai spekulasi hingga berita hoax tentang vaksin virus Corona (Covid-19) yang diterima Indonesia dari Sinovac. Pertama, vaksin Sinovac itu tak mengandung Vero Sel atau biasa disebut Sel Vero.

(Baca juga: Vaksin Sinovac Disebut Hanya untuk Uji Coba Klinis, Kemenkes Pastikan Hoaks)

"Sebab, Sel Vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk media kembang dan tumbuh virus untuk proses perbanyakan virus sebagai bahan baku vaksin. Kalau tidak ada media kultur virusnya tentu akan mati dan tidak bisa digunakan untuk pembuatan vaksin," ujarnya pada wartawan, Minggu (3/1/2021).



(Baca juga: Kemenkes Sepakat Beli 50 Juta Dosis Vaksin AZD1222 dari AstraZeneca)

Menurutnya, setelah mendapatkan jumlah virus yang cukup akan dipisahkan dari media pertumbuhannya. Sel Veronitu tak akan ikut atau terbawa sampai proses akhir pembuatan sehingga produk akhir vaksin tak lagi mengandung Sel Vero. Adapun vaksin Covid-19 dari Sinovac hanya memgandung satu virus yang sudah dimatikan lantaran platformanya in-activated.

"Jadi, virusnya sudah dimatikan atau sudah in-aktivasi sehingga tak mengandung sama sekali virus hidup atau yang dilemahkan. Ini diketahui termasuk cara yang umum dalam membuatkan vaksin," tuturnya.

Lalu, kata dia, vaksin Covid-19 Sinovac itu mengandung almunium hidroksida yang berfungsi sebagai peningkat kemampuan vaksi. Lalu, ada larutan fosfat sebagai penstabil atau stabilizer serta kandungan lritan garam natrium klorida atau yang ada pada garam dapur NaCl yang memenuhi standar farmasetikal sebagai isotonis untuk memberikan kenyamanan dan penyuntikan.

"Lalu, vaksin Covid-19 dari Sinovac ini diproduksi tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan-bahan lain, seperti boraks, formalin, ataupun Mercury," jelasnya.

Lalu, tambahnya, vaksin yang bakal dipakai untuk masyarakat dipastikan telah melui serangkaian tahapan pengembangan dan ujian yang ketat. Maka itu, vaksin pun terjamin mualitas, keamanan, dan keefektivitasannya sesuai pengawasan BPOM serta memenuhi standar Internasional.

"Adapun vaksin covid-19 terkini, saat ini sedang dalam proses kajian aspek kehalalannya oleh lembaga pengkajian pangan dan obat-obatan dan kosmetika MUI atau LPPOM MUI guna mendapatkan fatwa Ulama Indonesia dan sertifikasi oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal)," katanya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More