Banyak Masyarakat Masih Ragu Keamanan Vaksin Covid-19

Sabtu, 02 Januari 2021 - 14:22 WIB
Hasil survei Badan Kesehatan Dunia (WHO) terhadap 115.000 masyarakat Indonesia pada September 2020 lalu, misalnya, sekitar 27,6% masih menyatakan ragu terhadap keamanan vaksin. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah telah mendatangkan 3 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam dua gelombang. Pertama pada 6 Desember 2020 lalu sebanyak 1,2 juta dosis dan gelombang kedua pada 31 Desember 2020 lalu sebanyak 1,8 juta dosis.

Kedatangan vaksin Covid-19 ini menjadi harapan baru atas penanganan pandemi Covid-19 yang sudah melanda negeri ini sejak awal Maret 2020 lalu. Kendati begitu, ternyata masih cukup banyak masyarakat yang meragukan keamanan vaksin.Hasil survei Badan Kesehatan Dunia (WHO) terhadap 115.000 masyarakat Indonesia pada September 2020 lalu, misalnya, sekitar 27,6% masih menyatakan ragu terhadap keamanan vaksin. (Baca juga: Kemenkes Sepakat Beli 50 Juta Dosis Vaksin AZD1222 dari AstraZeneca)

Data ini diungkap dr. Stevent Sumantri DAA SpPD K-AI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang tergabung dalam anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui utas di akun Twitter-nya @dokterimun_id. "Vaksin Covid-19 sudah ada, persiapan telah diusahakan oleh pemerintahan pak @jokowi, namun bagaimana kesiapan masyarakat kita? Studi oleh WHO, thd 115rb masyarakat Indonesia pada September 2020, menunjukkan sebagian besar bersedia divaksin (64,8%), namun 27,6% masih ragu," cuitnya sambil menyertakan infografis hasil survei WHO, dikutip Sabtu (2/1/2021). Baca juga: Begini Perincian Pemberian Vaksinasi COVID-19 di Indonesia)



Dokter yang menyelesaikan pendidikan Kedokteran Umum di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Spesialis Penyakit Dalam di Universitas Indonesia ini mengatakan, sebagian besar keraguan dan penolakan muncul akibat pertanyaan masalah keamanan, efektivitas dan efek samping vaksin. Sebanyak 13% di antaranya tidak percaya akan vaksinasi. "Kabar baiknya hanya 8% yang mendasarkan pada isu agama. Tugas kita adalah edukasi isu-isu ini," kata dokter yang berpraktek di Siloam Lippo Village, Tangerang ini. (Baca juga: Ibu Hamil Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin Hidup)



Selain itu, masalah pembayaran vaksin juga menjadi isu penting. Sebab, sebagian besar masyarakat mengharapkan vaksin diberikan gratis, terutama mereka dari golongan ekonomi lemah. "Masuk di akal mereka pihak yang paling terdampak secara ekonomi. Mudah-mudahan Menkes@BudiGSadikin bisa usahakan vaksin gratis bagi sebagian besar rakyat," harapnya.

Kabar baiknya, kata Stevent, sebagian besar masyarakat masih haus informasi mengenai vaksin Covid-19. "Kesempatan emas untuk kita melakukan edukasi dan meyakinkan masyarakat akan keamanan dan efektivitas vaksin, dengan dukungan data yang valid tentunya," katanya.



Karena itu, menurutnya, peran tenaga kesehatan yang aktif bergerak di bidang media sosial akan menjadi motor yang sangat penting dalam usaha edukasi masyarakat mengenai vaksin ini. "Tentunya kita harus menjadi duta informasi yang rasional, berbasis data dan seimbang," tuturnya.

Terakhir, kata Stevent, selain Puskesmas, rumah sakit dan klinik, ternyata menjadi salah satu tempat pilihan masyarakat untuk mendapatkan vaksin. "Tentunya masalah akses ini harus diakomodasi untuk mencapai cakupan vaksin seluasnya demi menjaga mencapai imunitas kelompok," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More