Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Kerja Keras Beri Pelayanan Kesehatan

Kamis, 31 Desember 2020 - 11:18 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Foto/Dok SINDO
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo memastikan pemerintah terus menambah fasilitas pelayanan rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19 . Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus. Apalagi, dalam saat ini kasus aktif Covid-19 meningkat dua kali lipat dari bulan November lalu.

"Pemerintah sedang bekerja keras untuk tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selain memastikan seluruh rumah sakit berfungsi dengan baik. Demikian juga menambah fasilitas-fasilitas rumah sakit lapangan, rumah sakit darurat di sejumlah daerah yang mengalami peningkatan kasus Covid yang meningkat. Dan juga menambah tempat tidur untuk isolasi serta untuk ruang perawatan ICU," tegas Doni secara virtual, Kamis (31/12/2020).

Doni pun menegaskan, menambah fasilitas kesehatan saja tidak akan cukup untuk mengatasi Covid-19 . "Namun ini saja enggak cukup, karena apa? Walaupun kita menambah kapasitas rumah sakit, walaupun kita menambah tempat perawatan dan juga ICU, tetapi harus diingat dan dicatat juga bahwa kita memiliki keterbatasan SDM, terutama dokter dan perawat serta tenaga kesehatan lainnya."

( ).



Oleh karenanya, tegas Doni, jangan biarkan rumah sakit menjadi penuh. "Sehingga dokter kehabisan waktu, dokter kelelahan. Yang kami catat, akibat jumlah pasien yang banyak di rumah sakit mengakibatkan dokter lelah. Dan akibatnya dokter juga tidak sedikit yang terpapar sehingga mengakibatkan gugur, wafat, meninggal dunia," tegasnya.

Doni pun mengajak semua untuk terus berjuang dengan disiplin protokol kesehatan. "Kita harus berjuang dari hulunya, berjuang untuk bisa menyadarkan masyarakat. Untuk patuh dan disiplin pada protokol kesehatan. Ini ada modal kita. Kalau tidak kasihan tenaga kesehatan kita terutama dokter."

(Lihat Video: OTG Tetap Bekerja, 22 Pegawai Dishub Kota Malang Terpapar Covid-19 ).

Kata Doni, jumlah dokter 200.000 orang, jumlah dokter spesialis kurang dari 36.000 orang dan dokter paru kurang dari 2.000 orang. "Kita harus bisa melindungi para dokter," kata Doni.

Doni mengatakan, patuh protokol kesehatan tidak sebanding dengan beratnya perjuangan para dokter. "Apa yang kita kerjakan hari ini? Yaitu patuh pada protokol kesehatan belum sebanding dengan beratnya perjuangan para dokter yang merawat pasien di rumah sakit. Bukan hanya dokter yang merawat Covid, tetapi juga dokter-dokter yang merawat non-Covid."
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More