Prabowo-Sandi Memilih Jadi Anak Buah Jokowi, AHY Harus Ambil Simbol Oposisi

Minggu, 27 Desember 2020 - 12:03 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto/Dok SINDOnews
JAKARTA - Masuknya kontestan Pilpres 2019 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno ke Kabinet Indonesia Maju dianggap kurang menguntungkan dari sisi elektoral untuk bersaing di Pilpres 2024. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus ambil simbol oposisi karena publik tak suka sikap abu-abu.

(Baca juga : Long Weekend, Presiden Jokowi Lakukan Sejumlah Kegiatan Ini )

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, masuknya duet Prabowo-Sandi ke kabinet mempersulit elektabilitas mereka di 2024. Bahkan, citra dan elektabilitas keduanya bisa berkurang seiring dengan hadirnya figur di luar pemerintah seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) .



"AHY punya kesempatan yang sama menderek elektabilitasnya meski di luar pemerintahan," jelas Adi saat dihubungi SINDOnews, Minggu (27/12/2020).

(Baca juga : Inilah 7 Petarung yang Mengubah Peta Tinju Dunia 2021 )



Adi menuturkan, sikap AHY dan tokoh lain tinggal menempatkan positioning yang jelas, di tengah pemilih yang terbelah dan yang tak suka sikap abu-abu dari elite negeri ini.

( ).

Menurut Adi, itu artinya sikap AHY dan Demokrat mesti berwajah oposan dan konsisten mengambil jarak tegas dengan penguasa. "Pemilih akan suka jika AHY dan Demokrat ambil alih simbol oposisi. Ini yang belum dimainkan," tandas analis politik asal UIN Jakarta ini.

( ).
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More