Pesan Shamsi Ali untuk Menag Yaqut: Rangkul, Ciptakan Suasana Kondusif
Kamis, 24 Desember 2020 - 19:12 WIB
JAKARTA - Presiden Jokowi telah melantik Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama. Dalam pidato perdananya, Yaqut menyatakan ingin menjadikan Kementerian Agama sebagai kementerian untuk semua agama. Dia memprioritaskan tiga hal, yaitu ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah (ikatan kebangsaan), juga ukhuwah basyariyah (ikatan kemanusiaan).
Pendiri Nusantara Foundation Shamsi Ali mengucapkan selamat atas pelantikan Yaqut sebagai menteri agama sembari menyisipkan pesan kepada pengganti Fachrul Razi tersebut, khususnya soal ukhuwah Islamiyah.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
”Untuk menciptakan ukhuwah Islamiyah itu, sebagai menteri mari ciptakan suasana yang kondusif. Jangan justru menteri memecah belah, satu dipeluk satu ditendang,” ujar Shamsi Ali saat berbincang dengan Refly Harun yang videonya diunggah di youtube, Kamis (24/12/2020).
(Baca:Yaqut Cholil Qoumas Ingin Buktikan Kemenag Jadi Kementerian Semua Agama)
Menurut Shamsi Ali, untuk membangun ukhuwah Islamiyah diperlukan hati yang luas, terlebih hati yang sedang memegang amanah kekuasaan. “Bila mau membangun ukhuwah Islamiyah, kalau ada teman-teman kita di pinggir jalan marah-marah, kita yang merasa lebih berakal, lebih berpendidikan, punya otoritas, ayo kita rangkul mereka,” katanya.
(Baca Juga : Menag Akan Afirmasi Syiah dan Ahmadiyah, Muhammadiyah: Sebaiknya Dikaji Dulu )
Shamsi Ali meminta mereka dianggap anak-anak yang sedang nakal sehingga perlu dibujuk dan dididik. ”Kalau di sana emosi, pemegang otoritas punya kewajiban untuk mendinginkan. Jangan orang emosi ditambah lagi emosinya,” tutur dia.
“Jadi sebagai menteri harus menciptakan suasana kondusif, jangan mudah menuduh, jangan mudah menyalahkan. Jangan justru menjadi elemen pemecah belah.
Pendiri Nusantara Foundation Shamsi Ali mengucapkan selamat atas pelantikan Yaqut sebagai menteri agama sembari menyisipkan pesan kepada pengganti Fachrul Razi tersebut, khususnya soal ukhuwah Islamiyah.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
”Untuk menciptakan ukhuwah Islamiyah itu, sebagai menteri mari ciptakan suasana yang kondusif. Jangan justru menteri memecah belah, satu dipeluk satu ditendang,” ujar Shamsi Ali saat berbincang dengan Refly Harun yang videonya diunggah di youtube, Kamis (24/12/2020).
(Baca:Yaqut Cholil Qoumas Ingin Buktikan Kemenag Jadi Kementerian Semua Agama)
Menurut Shamsi Ali, untuk membangun ukhuwah Islamiyah diperlukan hati yang luas, terlebih hati yang sedang memegang amanah kekuasaan. “Bila mau membangun ukhuwah Islamiyah, kalau ada teman-teman kita di pinggir jalan marah-marah, kita yang merasa lebih berakal, lebih berpendidikan, punya otoritas, ayo kita rangkul mereka,” katanya.
(Baca Juga : Menag Akan Afirmasi Syiah dan Ahmadiyah, Muhammadiyah: Sebaiknya Dikaji Dulu )
Shamsi Ali meminta mereka dianggap anak-anak yang sedang nakal sehingga perlu dibujuk dan dididik. ”Kalau di sana emosi, pemegang otoritas punya kewajiban untuk mendinginkan. Jangan orang emosi ditambah lagi emosinya,” tutur dia.
“Jadi sebagai menteri harus menciptakan suasana kondusif, jangan mudah menuduh, jangan mudah menyalahkan. Jangan justru menjadi elemen pemecah belah.
(muh)
tulis komentar anda