Jokowi Urutan 12 Tokoh Muslim Berpengaruh
Rabu, 16 Desember 2020 - 06:58 WIB
Jokowi dan Said bukanlah satu-satunya tokoh Indonesia yang masuk daftar muslim paling berpengaruh di dunia mengingat RISCC merilis 500 nama. Namun, kedua tokoh Indonesia itu memiliki pengaruh yang besar dan luas seperti tokoh-tokoh muslim dunia yang lain, baik yang menjadi politikus ataupun kepala organisasi.
Tokoh Indonesia lain yang masuk daftar ialah Habib Lutfhi, Din Syamsuddin, KH Achmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Ahmad Syafii Maarif, Anis Matta, Prabowo Subianto, Megawati Sukarnoputri, KH Miftahul Acyhar, KH Ma’ruf Amin, KH Haedar Nasir, KH Yahya Cholil Staquf, dan Abdullah Gymnastiar.
Kemudian Quraish Shihab, Haidar Bagir, Sri Mulyani Indrawati, Tri Mumpuni, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Hajjah Maria Ulfah, Goenawan Mohamad, dan Abu Bakar Baasyir. Semuanya dinilai memiliki pengaruh besar. Namun, di luar 50 besar, daftar itu diurutkan berdasarkan kategori, benua, negara, dan nama tokoh. (Lihat videonya: Tips Aman Berwisata Pantai saat Pandemi)
RISSC mengakui tantangan terbesar dalam publikasi seperti ini ialah ketidakpastian dalam mengukur pengaruh. Sebab, pengaruh terkadang dapat diukur melalui cara kuantitatif seperti jumlah pengikut, buku, penjualan, tetapi juga terkadang harus diukur lewat kualitatif seperti dampak dalam jangka panjang. (Muh Shamil)
Tokoh Indonesia lain yang masuk daftar ialah Habib Lutfhi, Din Syamsuddin, KH Achmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Ahmad Syafii Maarif, Anis Matta, Prabowo Subianto, Megawati Sukarnoputri, KH Miftahul Acyhar, KH Ma’ruf Amin, KH Haedar Nasir, KH Yahya Cholil Staquf, dan Abdullah Gymnastiar.
Kemudian Quraish Shihab, Haidar Bagir, Sri Mulyani Indrawati, Tri Mumpuni, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Hajjah Maria Ulfah, Goenawan Mohamad, dan Abu Bakar Baasyir. Semuanya dinilai memiliki pengaruh besar. Namun, di luar 50 besar, daftar itu diurutkan berdasarkan kategori, benua, negara, dan nama tokoh. (Lihat videonya: Tips Aman Berwisata Pantai saat Pandemi)
RISSC mengakui tantangan terbesar dalam publikasi seperti ini ialah ketidakpastian dalam mengukur pengaruh. Sebab, pengaruh terkadang dapat diukur melalui cara kuantitatif seperti jumlah pengikut, buku, penjualan, tetapi juga terkadang harus diukur lewat kualitatif seperti dampak dalam jangka panjang. (Muh Shamil)
(ysw)
tulis komentar anda