Wapres Ma'ruf Amin sebut Perubahan Perilaku Dapat Mengakhiri Covid-19

Selasa, 15 Desember 2020 - 07:15 WIB
Doni dalam sambutannya mengapresiasi program ini karena membantu Satgas untuk mengoreksi berita mengenai Covid-19 yang tidak benar. “Kami laporkan bahwa Satgas sangat terbantu dengan adanya program ini,” ungkap Doni.

Menurut dia, kenapa program ini menjadi salah satu program prioritas? Berdasarkan data diperoleh, keberhasilan sosialisasi dalam menghadapi Covid-19 tidak terlepas dari peran media. Dan, tercatat tidak kurang dari 63% keberhasilan program sosialisasi itu ditentukan media. (Baca juga: 5 Makanan Asam yang Ampuh Menurunkan Berat Badan)

“Karena sebelum ada program ini, sangat banyak berita yang menyimpang dari fakta dan kenyataan. Kami di Satgas sangat kesulitan untuk membantahnya, untuk mengoreksinya. Namun, sejak tiga bulan terakhir ini, setiap ada berita-berita yang mengarah kepada hoaks atau berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, kami dibantu oleh teman-teman wartawan yang tergabung dalam Fellowship Journalisme,” papar Doni.

Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan pers media yang telah membantu dalam menghadapi pandemi Covid-19. “Sekali lagi, kami keluarga besar Satgas Covid-19 menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para wartawan yang juga sebagai relawan yang telah bersedia membantu bangsa kita, membantu masyarakat kita, untuk bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19,” tandasnya.

Sementara itu, upaya pemerintah dalam menyiapkan vaksin Covid-19 terus dilakukan. Selain penyediaan vaksin Covid-19 dengan tahapan pengujian hingga dikeluarkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Bahkan, kesiapan tenaga kesehatan juga dilakukan kepada 440.000 tenaga kesehatan (nakes) dan 23.000 vaksinator yang siap sukseskan vaksinasi Covid-19 hingga ke seluruh daerah. Lalu, bagaimana persiapannya saat ini? (Baca juga: Canggih, India Gunakan Robot untuk Merawat Pasien)

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan pihaknya terus melakukan persiapan dengan melatih para vaksinator yang ditargetkan sebanyak 23.000 vaksinator.

“November lalu sudah ada 7.000 dari 23.000 target tenaga kesehatan, yakni para vaksinator yang telah dilatih. Sampai tanggal 5 Desember dari data yang saya dapat sudah dilakukan pelatihan sebanyak 12.408 orang untuk 21 provinsi. Sementara workshop penyiapan bagi tenaga vaksinator telah dilangsungkan untuk 29.635 orang dari 34 provinsi,” ungkap Oscar, kemarin.

Persiapan ini, kata Oscar, telah berjalan sesuai dengan rencana. Artinya, semuanya berjalan sesuai rencana. Dan, Insya Allah, kesiapan-kesiapan itu kita jaga, dari sisi jumlah proporsional di semua provinsi akan tercakup. “Tentunya modul-modulnya itu kita adaptasi kepada yang selama ini sudah menjadi kurikulum dalam bentuk virtual,” ungkapnya. (Lihat videonya: Komnas HAM Investigasi Kasus Penembakan Simpatisan FPI)

Lalu, daerah mana saja yang sudah berhasil melakukan simulasi dan bagaimana dengan kesediaan alat kesehatan untuk program vaksinasi massal nanti? Di Kota Bogor, simulasi dihadiri Presiden Jokowi dengan Pak Menteri Kesehatan. Kemudian di Puskesmas Cikarang Utara Bekasi tanggal 19 November hadir Wakil Presiden Ma'ruf Amin. “Artinya, semuanya itu memang harus dilakukan seperti ini, baru kita tahu gitu ada satu persoalan yang harus kita perbaiki. Ada masalah yang kurang ya, namanya di pekerjaan besar ya,” papar Oscar.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More