Sandiaga: Pariwisata Berbasis Budaya Akan Buka Banyak Peluang Usaha
Sabtu, 12 Desember 2020 - 20:31 WIB
JAKARTA - Pengusaha nasional, Sandiaga Salahuddin Uno menilai, pariwisata berbasis budaya ini akan berkembang secara cepat dan masif di masa yang akan datang.
(Baca juga: Sandi Uno Positif Covid-19, Netizen: Lekas Sembuh Papa Online)
Apa yang dikatakan Sandiaga bukan tanpa alasan, di Indonesia masih banyak spot-spot wisata yang belum terkelola dan belum dimanfaatkan potensinya untuk kesejahteraan rakyat, dan keberlanjutan ekonomi.
"Padahal spot-spot itu bisa dikelola untuk membuka lapangan kerja, serta meningkatkan penghasilan masyarakat sekitarnya," kata Sandiaga melalui keterangan persnya, Sabtu (12/12/2020).
(Baca juga: Sandi Uno Puji Program Kartu Prakerja: Terobosan Nyata)
Menurut Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini, apa yang dilakukan pemerintah dengan mendorong 10 ‘Bali Baru’ itu sudah baik. Namun, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan pada 10 'Bali Baru' saja, melainkan harus 100 destinasi lainnya yang berbasis kebudayaan.
Oleh sebab itu, pariwisata berbasis budaya harus terbangun menjadi sebuah industri, bukan industri yang konotasinya manufaktur, tapi industri yang bisa membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi rakyat.
"Karena di sisi budaya, di sisi seni tidak ada robotika, tidak ada artificial intelligence atau machine learning yang dapat bersaing dengan kekuatan kita dalam ekonomi berbasis budaya ini," ujarnya.
Dengan begitu, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini sangat optimistis akan perkembangan pariwisata berbasis budaya di Tanah Air. Ia mendukung pemerintah untuk lebih berperan dalam mengelola potensi-potensi yang ada di daerah yang potensial.
"Saya pikir kita bisa memiliki masa depan yang sangat seru di industri pariwisata, jika kita fokus pada jenis pariwisata berbasis budaya ini," pungkasnya.
(Baca juga: Sandi Uno Positif Covid-19, Netizen: Lekas Sembuh Papa Online)
Apa yang dikatakan Sandiaga bukan tanpa alasan, di Indonesia masih banyak spot-spot wisata yang belum terkelola dan belum dimanfaatkan potensinya untuk kesejahteraan rakyat, dan keberlanjutan ekonomi.
"Padahal spot-spot itu bisa dikelola untuk membuka lapangan kerja, serta meningkatkan penghasilan masyarakat sekitarnya," kata Sandiaga melalui keterangan persnya, Sabtu (12/12/2020).
(Baca juga: Sandi Uno Puji Program Kartu Prakerja: Terobosan Nyata)
Menurut Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini, apa yang dilakukan pemerintah dengan mendorong 10 ‘Bali Baru’ itu sudah baik. Namun, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan pada 10 'Bali Baru' saja, melainkan harus 100 destinasi lainnya yang berbasis kebudayaan.
Oleh sebab itu, pariwisata berbasis budaya harus terbangun menjadi sebuah industri, bukan industri yang konotasinya manufaktur, tapi industri yang bisa membuka lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi rakyat.
"Karena di sisi budaya, di sisi seni tidak ada robotika, tidak ada artificial intelligence atau machine learning yang dapat bersaing dengan kekuatan kita dalam ekonomi berbasis budaya ini," ujarnya.
Dengan begitu, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini sangat optimistis akan perkembangan pariwisata berbasis budaya di Tanah Air. Ia mendukung pemerintah untuk lebih berperan dalam mengelola potensi-potensi yang ada di daerah yang potensial.
"Saya pikir kita bisa memiliki masa depan yang sangat seru di industri pariwisata, jika kita fokus pada jenis pariwisata berbasis budaya ini," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda