MPUII Duga Enam Anggota FPI yang Tewas Ditembak Polisi untuk Alihkan Isu Besar

Rabu, 09 Desember 2020 - 05:30 WIB
Majelis Permusyawaratan Umat Islam Indonesia (MPUII menduga peristiwa penembakan enam laskar FPI untuk mengalihkan isu. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Jubir Majelis Permusyawaratan Umat Islam Indonesia (MPUII) Asep Syarifudin menduga ada upaya pengalihan isu dalam peristiwa tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi.

(Baca juga : Prabowo Trending, Warganet Tunggu Sikapnya soal 6 Laskar FPI Ditembak Mati )

Hal itu diungkapkan Asep saat menjadi salah satu narasumber dalam FGD Online bertajuk Potret Hukum Indonesia: Kasus Penembakan 6 Anggota FPI, Ekstra Judicial Killing kah?, Selasa (8/12/2020). (Baca juga: Pengamat Sebut 6 Anggota FPI Tak Ada Hubungannya dengan Teroris)



Asep heran, mengapa anggota Laskar FPI yang menjadi target. Padahal kasus korupsi dana bansos oleh Mensos Juliari P Batubara sudah terbukti. "Korupsi dana bansos itu sangat berat. Mensos itu dari parpol penguasa. Beliau salah satu pengurus partai. Ini patut diduga dana itu masuk rek pribadi atau ke rek partai atau ditelusuri," lanjutnya. (Baca juga: Suhada, Orang Tua Anggota FPI yang Ditembak Mati Tantang Polisi Sumpah Mubahalah)

Dia juga mempertanyakan mengapa kelompok masyarakat yang banyak melakukan aksi sosial justru menjadi target. "Kenapa yang diuber rakyat yang justru banyak melakukan aksi sosial. Korupsi dana bansos bisa dihukum mati. Apa yang dilaksanakan Mensos kejahatan luar biasa. Di tengah pandemi rakyat bertahan hidup dia malah mengorupsi bansos," sambungnya.

(Baca juga : KPK Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp56,1 Triliun Selama 2020 )

Dia menduga di balik kasus penembakan ini terdapat permainan isu. "Ini kejahatan luar biasa harusnya tindakan yang represif. Timbul ini di masyarakat oknum aparat yang mengadang ada maksud lain, ingin mengalihkan kasus besar," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More