Warganet Sentil Jokowi: Udah 2 Menteri Lho, Pak. Yakin Nggak Mau Reshuffle?
Senin, 07 Desember 2020 - 10:33 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram dan tak bisa menutupi rasa kecewa setelah dua anak buahnya di Kabinet Indonesia maju menjadi ”pasien” Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari P Batubara (keduanya sudah megundurkan diri) sama-sama terjerat suap. Bedanya, Edhy menjadi tersangka suap pengurusan ekspor benih lobster, sedangkan Juliari menjadi tersangka suap paket sembako bansos Covid-19.
Atas dua peristiwa beruntun tersebut, Jokowi menyampaikan kekecewaan tersebut kepada awak media dan media sosial instagram @jokowi pada Minggu 6 Desember 2020. Jokowi mengaku sudah sejak awal mengingatkan para menteri kabinet agar tidak melakukan korupsi.
(Baca: KPK Sedang On Fire, Jokowi Diingatkan Segera Reshuffle Kabinet)
Bagi Presiden, seorang pejabat negara seharusnya menutup celah terjadinya korupsi baik untuk APBN maupun APBD. Apalagi berhubungan dengan uang rakyat yang berhubungan bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menegaskan akan menghormati proses hukum di KPK yang dilakukan terhadap Juliari. "Saya tidak akan melindungi siapapun yang terlibat korupsi," kata Jokowi.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
"Pemerintah akan terus konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ini. Saya percaya KPK bekerja secara transparan, terbuka dan profesional," imbuh Jokowi dalam akun instgram pribadinya.
Pernyataan mantan Wali kota Solo ini pun menuai komentar beragam dari warga jagat maya. Hingga berita ini diturunkan (7/12/2020), postingan Jokowi telah disukai 535.434 orang. Pernyataan Jokowi juga mendapat komentar dari belasan ribu netizen. Komentar netizen itu beragam mulai dari yang meminta hukuman mati, reshuffle kabinet sampai kecewa dengan pilihan menteri Jokowi di periode kedua ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari P Batubara (keduanya sudah megundurkan diri) sama-sama terjerat suap. Bedanya, Edhy menjadi tersangka suap pengurusan ekspor benih lobster, sedangkan Juliari menjadi tersangka suap paket sembako bansos Covid-19.
Atas dua peristiwa beruntun tersebut, Jokowi menyampaikan kekecewaan tersebut kepada awak media dan media sosial instagram @jokowi pada Minggu 6 Desember 2020. Jokowi mengaku sudah sejak awal mengingatkan para menteri kabinet agar tidak melakukan korupsi.
(Baca: KPK Sedang On Fire, Jokowi Diingatkan Segera Reshuffle Kabinet)
Bagi Presiden, seorang pejabat negara seharusnya menutup celah terjadinya korupsi baik untuk APBN maupun APBD. Apalagi berhubungan dengan uang rakyat yang berhubungan bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menegaskan akan menghormati proses hukum di KPK yang dilakukan terhadap Juliari. "Saya tidak akan melindungi siapapun yang terlibat korupsi," kata Jokowi.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
"Pemerintah akan terus konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ini. Saya percaya KPK bekerja secara transparan, terbuka dan profesional," imbuh Jokowi dalam akun instgram pribadinya.
Pernyataan mantan Wali kota Solo ini pun menuai komentar beragam dari warga jagat maya. Hingga berita ini diturunkan (7/12/2020), postingan Jokowi telah disukai 535.434 orang. Pernyataan Jokowi juga mendapat komentar dari belasan ribu netizen. Komentar netizen itu beragam mulai dari yang meminta hukuman mati, reshuffle kabinet sampai kecewa dengan pilihan menteri Jokowi di periode kedua ini.
tulis komentar anda