KPK Sedang On Fire, Jokowi Diingatkan Segera Reshuffle Kabinet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyatakan kepimimpinan Komjen Firli Bahuri di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) patut diacungi jempol. Tak sampai dua pekan, lembaga antirasuah itu berhasil membongkar kasus korupsi dua menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Pertama, Menteri Kelautan yang nota bene orang dekatnya Prabowo Subianto, tokoh oposisi yang sudah merapat ke Presiden Jokowi . Kedua, Menteri Sosial yang nota bene orang dekatnya Ketua Umum PDIP Megawati," ujar Neta kepada SINDOnews, Senin (7/12/2020).
(Baca: KPK Tangkap Dua Menteri, Pusako Menduga karena Ada Gugatan UU KPK)
Neta menilai, tentu tak mudah untuk 'meringkus' dua menteri yang sangat dekat dengan kekuasaan. Tapi sebagai Jenderal bintang tiga Polri, Firli sudah membuktikan bahwa dirinya bisa. Menurutnya, kerja profesional Firli ini tentu patut dipuji dan diapresiasi. "Sebab kinerja Firli ini akan membuat para pejabat yang korup makin ngeri-ngeri sedap," katanya.
Neta menganggap, kasus ditangkapnya dua menteri Jokowi dalam satu pekan terakhir ini menunjukkan bahwa presiden Jokowi sudah melakukan kesalahan besar dalam memilih para pembantunya. Di saat bangsa ini sedang kesulitan dan kesusahan menghadapi pandemi Covid-19, dan disaat rakyat serba kekurangan, kedua menteri Jokowi itu malah tega teganya melakukan aksi korupsi yang gila-gilaan.
"Dan hasilnya ternyata dibuat untuk berfoya-foya membeli barang-barang brandad. Bagaimana pun aksi ini tidak bisa ditolerir. Kedua menteri jokowi itu perlu dijatuhi hukuman mati," ucap Neta.
(Baca: Edhy dan Juliari Korupsi, Reshuffle Kabinet Diprediksi Bakal Dipercepat)
Lebih lanjut, Neta menganggap kesalahan Jokowi dalam memilih menteri sebenarnya sudah terlihat di tahun pertama periode kedua kepemimpinannya. Jokowi yang berencana melakukan reshuffle selalu batal hingga kedua menterinya tertangkap korupsi.
Menurut Neta, jika Jokowi tak segera melakukan reshuffle kabinetnya dikhawatirkan akan makin banyak menteri Jokowi yang ditangkap KPK.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Di sisi lain, dia berharap KPK makin lebih agresif lagi memburu menteri-menteri Jokowi yang diduga melakukan aksi korupsi, sehingga publik tahu persis seperti apa moralitas dan mentalitas aparatur pemerintah di era kedua kepimpinan Jokowi ini.
"IPW berkeyakinan jika KPK dan pengadilan Tipikor menjatuhkan hukuman mati kepada menteri kelautan dan menteri sosial tersebut, rakyat akan mendukungnya," pungkas dia. (Rakhmat)
"Pertama, Menteri Kelautan yang nota bene orang dekatnya Prabowo Subianto, tokoh oposisi yang sudah merapat ke Presiden Jokowi . Kedua, Menteri Sosial yang nota bene orang dekatnya Ketua Umum PDIP Megawati," ujar Neta kepada SINDOnews, Senin (7/12/2020).
(Baca: KPK Tangkap Dua Menteri, Pusako Menduga karena Ada Gugatan UU KPK)
Neta menilai, tentu tak mudah untuk 'meringkus' dua menteri yang sangat dekat dengan kekuasaan. Tapi sebagai Jenderal bintang tiga Polri, Firli sudah membuktikan bahwa dirinya bisa. Menurutnya, kerja profesional Firli ini tentu patut dipuji dan diapresiasi. "Sebab kinerja Firli ini akan membuat para pejabat yang korup makin ngeri-ngeri sedap," katanya.
Neta menganggap, kasus ditangkapnya dua menteri Jokowi dalam satu pekan terakhir ini menunjukkan bahwa presiden Jokowi sudah melakukan kesalahan besar dalam memilih para pembantunya. Di saat bangsa ini sedang kesulitan dan kesusahan menghadapi pandemi Covid-19, dan disaat rakyat serba kekurangan, kedua menteri Jokowi itu malah tega teganya melakukan aksi korupsi yang gila-gilaan.
"Dan hasilnya ternyata dibuat untuk berfoya-foya membeli barang-barang brandad. Bagaimana pun aksi ini tidak bisa ditolerir. Kedua menteri jokowi itu perlu dijatuhi hukuman mati," ucap Neta.
(Baca: Edhy dan Juliari Korupsi, Reshuffle Kabinet Diprediksi Bakal Dipercepat)
Lebih lanjut, Neta menganggap kesalahan Jokowi dalam memilih menteri sebenarnya sudah terlihat di tahun pertama periode kedua kepemimpinannya. Jokowi yang berencana melakukan reshuffle selalu batal hingga kedua menterinya tertangkap korupsi.
Menurut Neta, jika Jokowi tak segera melakukan reshuffle kabinetnya dikhawatirkan akan makin banyak menteri Jokowi yang ditangkap KPK.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Di sisi lain, dia berharap KPK makin lebih agresif lagi memburu menteri-menteri Jokowi yang diduga melakukan aksi korupsi, sehingga publik tahu persis seperti apa moralitas dan mentalitas aparatur pemerintah di era kedua kepimpinan Jokowi ini.
"IPW berkeyakinan jika KPK dan pengadilan Tipikor menjatuhkan hukuman mati kepada menteri kelautan dan menteri sosial tersebut, rakyat akan mendukungnya," pungkas dia. (Rakhmat)
(muh)