Cerita Mahfud soal Habib Rizieq, Kemarahan Jokowi, dan Pencopotan Dua Kapolda

Minggu, 06 Desember 2020 - 12:30 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD berbagi cerita di balik pencopotan kapolda Metro Jaya dan kapolda Jabar terkait masalah Habib Rizieq. Foto/youtube Karni Ilyas Club
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD buka-bukaan soal sikap ”keras” pemerintah terhadap Habib Rizieq Shihab .

”Sejak awal pemerintah sudah terbuka. Di rapat kabinet ada menteri meminta agar disiapkan skenario kalau dia pulang dan bagaimana kalau tidak pulang. Tapi presiden bilang, sudah pokoknya kalau dia pulang hak-hakny harus dilindungi sebagai warga negara. Jangan dihalang-halangi, yang penting jaga ketertiban. Saya sudah mendapat kepastian dari pemerintah Arab Saudi sehari sebelum dia pulang,” kata Mahfud dalam wawancara yang diunggah di akun youtube Karni Ilyas Club, Sabtu (5/12/2020) malam.

(Baca: Mahfud MD Sebut Ada Gerakan Pembonceng Habib Rizieq dan FPI)



Itu sebabnya, sebagai representasi pemerintah Mahfud mempersilakan masyarakat yang ingin menjemput Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu, asalkan tertib. Bahkan, pemerintah menyediakan pengawalan dari Bandara Soekarno-Hatta sampai kediaman Habib Rizieq di Petamburan. ”Dan memang tertib, tidak ada masalah. Memang ada kerusakan fasilitas karena banyak orang, tapi bukan perusakan,” kata dia.

Menurut Mahfud, masalah dimulai ketika Habib Rizieq sejak malam pertama kepulangannya terus menerus menggelar kegiatan di luar acara yang diberi izin dan dihadiri banyak orang. ”Sudah diperingatkan, tetapi besoknya semakin banyak dan semakin panas karena Habib Rizieq tambah bersemangat. Lho, ini kan bahaya. Akhirnya Pak Anies kita ingatkan,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)

Tengah malam, Mahfud menelepon Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pada tengah malam mempertanyakan terjadinya kerumunan di acara Habib Rizieq. Kepada Mahfud, Doni mengaku telah berkoordinasi dengan Anies Baswedan selaku gubernur DKI.

”Jadi memang betul gubernur diingatkan, dan gubernur mengatakan sudah berkoordinasi juga dengan Habib Rizieq. Tapi kok terus? Sampai akhirnya dia bicara soal lontong sate (kata-kata Habib Rizieq menanggapi Nikita Mirzani). Bicara TNI kurang ajar, Polri .. apa itu, macam-macamlah. Nah dari situlah arus balik terjadi, besoknya kita putuskan ini harus dihentikan,” kata Mahfud.

(Baca: FPI Imbau Simpatisan Tak Ikut Kawal Pemeriksaan Habib Rizieq Shihab)

Gara-gara situasi itulah, lanjut Mahfud, pemerintah bersikap tegas, bahkan kepada aparaturnya sendiri. ”Ini terus terang ya, karena sudah terjadi. Pak Jokowi bilang, kalau aparat tidak bisa tegas, ganti. Oke nanti dibawa ke rapat wanjakti. Tapi beliau bilang, ndak usah. Segera ganti biar cept selesai, misalnya begitu,” ujar Mahfud.

Seperti diketahui, dua kapolda dicopot gara-gara kasus kerumunan kegiatan Habib Rizieq. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana digantikan Irjen Mohammad Fadil Imran. Sementara Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi digantikan Irjen Pol Ahmad Dofiri.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More