Sandiaga Uno atau Susi Pudjiastuti, Siapa Dipilih Jokowi?
Selasa, 01 Desember 2020 - 11:33 WIB
Sementara kelebihan Susi Pudjiastuti, kata dia, memiliki reputasi dan prestasi. Sehingga jika Susi yang diangkat sebagai menteri, kata dia, akan meningkatkan kepercayaan publik pada kabinet, terutama Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Kelemahannya, Susi Pudjiastuti tak memiliki gerbong politik sebagai back up dalam kerja-kerjanya di kabinet,' pungkas Arif.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengungkapkan Susi Pudjiastuti banyak didukung publik. " Jagat medsos ramai dengan peluang dan akan comeback di KKP. Itu harapan publik," ujar Ujang dihubungi SINDOnews secara terpisah.
Namun pada periode pertama Presiden Jokowi, Ujang membeberkan bahwa Susi didorong Megawati Soekarnoputri atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Nah karena tak punya back up politik, akhir di periode kedua kabinet Jokowi tak dijadikan menteri lagi. Itu artinya Jokowi tak lebih memilih Edhy Prabowo yang disorong Gerindra," kata Ujang.
Apalagi, lanjut dia, Susi ketika menjadi menteri Kelautan dan Perikanan pernah ribut dengan Luhut Binsar Panjaitan (LBP). "Jadi walaupun didukung publik. Namun akan berat untuk jadi menteri kelautan dan perikanan lagi,' tuturnya.
Sedangkan Sandi, kata dia, lebih berpeluang karena kader Partai Gerindra. "Asalkan Prabowo merekomendasikannya maka peluang itu lebih besar dari Susi. Kemungkinan dari Gerindra ke Gerindra lagi. Namun apapun itu, soal kabinet itu kewenangan Jokowi," tuturnya.
Kelebihan lain Sandi, lanjut dia, berlatar belakang pengusaha. Dia memperkirakan Sandiaga akan langsung bisa fokus kerja jika ditunjuk menjadi pengganti Edhy Prabowo itu.
"Tak perlu risau dengan urusan dapur dan memperkaya diri. Kelebihan sebagai pengusaha kaya itu juga menjadi minusnya, karena rekan-rekan sesama pengusahanya dan kader-kader Gerindra yang jadi pengusaha akan meminta proyek kepadanya. Itu akan berbahaya," katanya.
Adapun kelebihan Susi, kata dia, kerjanya sudah cukup bagus ketika jadi Menteri Kelautan dan Perikanan. "Minusnya, tak punya partai. Artinya tak punya back up politik," tutur pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini.
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Mohamad Abdi Suhufan menilai Susi Pudjiastuti maupun Sandiaga Uno berpeluang menduduki kursi Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo.
"Kelemahannya, Susi Pudjiastuti tak memiliki gerbong politik sebagai back up dalam kerja-kerjanya di kabinet,' pungkas Arif.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengungkapkan Susi Pudjiastuti banyak didukung publik. " Jagat medsos ramai dengan peluang dan akan comeback di KKP. Itu harapan publik," ujar Ujang dihubungi SINDOnews secara terpisah.
Namun pada periode pertama Presiden Jokowi, Ujang membeberkan bahwa Susi didorong Megawati Soekarnoputri atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Nah karena tak punya back up politik, akhir di periode kedua kabinet Jokowi tak dijadikan menteri lagi. Itu artinya Jokowi tak lebih memilih Edhy Prabowo yang disorong Gerindra," kata Ujang.
Apalagi, lanjut dia, Susi ketika menjadi menteri Kelautan dan Perikanan pernah ribut dengan Luhut Binsar Panjaitan (LBP). "Jadi walaupun didukung publik. Namun akan berat untuk jadi menteri kelautan dan perikanan lagi,' tuturnya.
Sedangkan Sandi, kata dia, lebih berpeluang karena kader Partai Gerindra. "Asalkan Prabowo merekomendasikannya maka peluang itu lebih besar dari Susi. Kemungkinan dari Gerindra ke Gerindra lagi. Namun apapun itu, soal kabinet itu kewenangan Jokowi," tuturnya.
Kelebihan lain Sandi, lanjut dia, berlatar belakang pengusaha. Dia memperkirakan Sandiaga akan langsung bisa fokus kerja jika ditunjuk menjadi pengganti Edhy Prabowo itu.
"Tak perlu risau dengan urusan dapur dan memperkaya diri. Kelebihan sebagai pengusaha kaya itu juga menjadi minusnya, karena rekan-rekan sesama pengusahanya dan kader-kader Gerindra yang jadi pengusaha akan meminta proyek kepadanya. Itu akan berbahaya," katanya.
Adapun kelebihan Susi, kata dia, kerjanya sudah cukup bagus ketika jadi Menteri Kelautan dan Perikanan. "Minusnya, tak punya partai. Artinya tak punya back up politik," tutur pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini.
Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, Mohamad Abdi Suhufan menilai Susi Pudjiastuti maupun Sandiaga Uno berpeluang menduduki kursi Menteri Kelautan dan Perikanan pengganti Edhy Prabowo.
Lihat Juga :
tulis komentar anda