Ini Sederatan Aksi Sadis Kelompok MIT di Tanah Celebes
Senin, 30 November 2020 - 21:40 WIB
JAKARTA - Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) disebut-sebut polisi pelaku pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11) lalu. Kelompok Islam militan ini kerap melakukan aksi terornya di tanah Celebes sebutan Pulau Sulawesi terutama di wilayah pegunungan Kabupaten Poso dan bagian selatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
(Baca Juga: Kapolri Perintahkan Tembak Mati Kelompok MIT Jika Melawan Petugas)
Kelompok ini mendapat perhatian internasional setelah membunuh dua anggota polisi pada 16 Oktober 2012. Gerakan MIT juga mendapatkan dukungan dari kelompok terduga teroris lain yang terhubung dalam jaringan mereka. Antara lain kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan Abu Roban, sebuah sel yang berperan untuk mendapatkan dana/kekayaan melalui perampokan (fa'i) di berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta.
(Baca Juga: Menkopolhukam Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Aksi MIT)
Mulanya pada 2010, seseorang bernama Santoso alias Abu Wardah dan rekan-rekannya berhasil mengumpulkan senjata dan menemukan tempat pelatihan militer di Gunung Mauro, Tambarana, Poso Pesisir Utara, serta di daerah Gunung Biru, Tamanjeka, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Pada 2012, Santoso di angkat menjadi Amir, atau pemimpin MIT. Operasi kelompok MIT ini biasanya menimbulkan korban jiwa. Bahkan dilaporkan juga mereka terlibat dalam bentrokan kelompok Muslim dan Kristen di Maluku pada 1999 hingga tahun 2002.
(Baca Juga: Operasi Tinombala dan Bayang-Bayang Ali Kalora Dibalik Pembantaian Satu Keluarga di Sigi)
Santoso tewas saat kontak senjata pada 18 Juli 2016. Kemudian, pada 14 September 2016, Basri yang merupakan tangan kanan Santoso ditangkap bersama istrinya oleh Satgas Operasi Tinombala. Setelah Santoso meninggal, pemimpin kelompok ini adalah Ali Kalora. Lalu kelompok ini menyatakan sumpah setia kepada Negara Islam Irak dan Syam alias ISIS.
Daftar Aksi Sadis Kelompok MTI
(Baca Juga: Kapolri Perintahkan Tembak Mati Kelompok MIT Jika Melawan Petugas)
Kelompok ini mendapat perhatian internasional setelah membunuh dua anggota polisi pada 16 Oktober 2012. Gerakan MIT juga mendapatkan dukungan dari kelompok terduga teroris lain yang terhubung dalam jaringan mereka. Antara lain kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pimpinan Abu Roban, sebuah sel yang berperan untuk mendapatkan dana/kekayaan melalui perampokan (fa'i) di berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta.
(Baca Juga: Menkopolhukam Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Aksi MIT)
Mulanya pada 2010, seseorang bernama Santoso alias Abu Wardah dan rekan-rekannya berhasil mengumpulkan senjata dan menemukan tempat pelatihan militer di Gunung Mauro, Tambarana, Poso Pesisir Utara, serta di daerah Gunung Biru, Tamanjeka, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Pada 2012, Santoso di angkat menjadi Amir, atau pemimpin MIT. Operasi kelompok MIT ini biasanya menimbulkan korban jiwa. Bahkan dilaporkan juga mereka terlibat dalam bentrokan kelompok Muslim dan Kristen di Maluku pada 1999 hingga tahun 2002.
(Baca Juga: Operasi Tinombala dan Bayang-Bayang Ali Kalora Dibalik Pembantaian Satu Keluarga di Sigi)
Santoso tewas saat kontak senjata pada 18 Juli 2016. Kemudian, pada 14 September 2016, Basri yang merupakan tangan kanan Santoso ditangkap bersama istrinya oleh Satgas Operasi Tinombala. Setelah Santoso meninggal, pemimpin kelompok ini adalah Ali Kalora. Lalu kelompok ini menyatakan sumpah setia kepada Negara Islam Irak dan Syam alias ISIS.
Daftar Aksi Sadis Kelompok MTI
Lihat Juga :
tulis komentar anda