Upaya Tingkatkan Kapasitas Laboratorium: Dari Insentif Sampai Rekrut Personel Baru
Selasa, 12 Mei 2020 - 08:06 WIB
JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Gugus Tugas, Kementerian Kesehatan, dan seluruh laboratorium meningkatkan kapasitas tesnya. Seperti diketahui Jokowi memebrikan target tes sebanyak 10 ribu spesimen.
“Dan pada tanggal 8 Mei yang lalu, laporan yang diterima oleh Gugus Tugas dari seluruh laboratorium yang ada, pemeriksaan spesimen telah mencapai 9.630. Tetapi ini hanya pada satu hari saja. Hari berikutnya kembali mengalami penurunan ke angka 7.100 dan 7.300,” ujarnya seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (11/5/2020). ( )
Doni mengakui salah satu yang membuat pemeriksaan tes spesimen belum makasimal karena kondisi SDM yang masih terbatas. Menurutnya Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk meningkatkan SDM yang ada di seluruh laboratorium.
“Termasuk juga kami telah membrikan arahan kepada seluruh laboratorium untuk merekrut personel-personel baru. Termasuk juga bantuan-bantuan dari TNI/Polri yang memiliki kualifikasi di bidang keperawatan dan kemmapuan di bidang laboratorium,” tuturnya.
Dia mengatakan dengan penambahan personel diharapkan ada peningkatan kinerja. Sehingga laboratorium dapat bekerja selama 24 jam sehari dan semakin banyak spesimen yang bisa diperiksa.
“Kalau selama ini rotasi (petugas laboratorium) hanya satu kali atau maksimal dua kali, maka kami harapkan rotasi bisa rata-rata dua kali. Bahkan kalau sumber daya manusianya sudah memadai dan jumlahnya mencukupi bisa mencapai tiga kali. Sehingga bisa bekerja 24 jam, dengan demikian ada sekitar 280 riby ODP dan PDP yang memang harus kita tuntaskan dalam waktu yang sesingkat mungkin, ini bisa kita raih,” paparnya.
Doni juga menuturkan bahwa Gugus Tugas akan memberikan insentif bagi petugas laboratorium. Namun belum jelas bentuk dari insentif yang akan diberikan tersebut.
“Demikian juga upaya dari Gugus tugas untuk bisa membeirkan insentif kepada pekerja laboratorium. Sehingga bisa bekerja lebih optimal lagi,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, laboratorium yang sudah beroperasi mencapai 60 unit dengan berbagai kapasitas tes. Mulai dari yang ceil sampai yang besar. Lalu dia menyebut akan ada sekitar 55 laboratorium lagi yang akan beroperasi.
“Kemudian, sebagimana saya sampaikan memang belum stabil kemampuan pemeriksaan spesimen di seluruh laboratorium. Laboratorium rata-rata bekerja pada hari kerja. Sedangkan pada hari libur belum semuanya. Karenanya upaya bersama dengan IDI. Kami meminta bantuan Ketum PB IDI sehingga bisa back up seluruh Gugus Tugas daerah. Termasuk laboratorium di kabupaten/kota dan diharapkan hasilnya lebih optimal,” jelasnya.
Doni menambahkan pemerntah telah mendatang lebih dari 1 juta unit untuk reagen PCR, RNA kit, dan VTM. Jumlah tersbeut diharapkan bisa mencukupi kurang lebih satu bulan ke depan. (Baca juga: Pemerintah Pusat Upayakan Tak Ada Pingpong Kasus Corona Antar Daerah )
“Untuk selanjutnya Gugus Tugas bersama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan tambahan reagen dari beberapa negara, terutama dari Korea Selatan dan juga dari Tiongkok,” pungkasnya.
“Dan pada tanggal 8 Mei yang lalu, laporan yang diterima oleh Gugus Tugas dari seluruh laboratorium yang ada, pemeriksaan spesimen telah mencapai 9.630. Tetapi ini hanya pada satu hari saja. Hari berikutnya kembali mengalami penurunan ke angka 7.100 dan 7.300,” ujarnya seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin (11/5/2020). ( )
Doni mengakui salah satu yang membuat pemeriksaan tes spesimen belum makasimal karena kondisi SDM yang masih terbatas. Menurutnya Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk meningkatkan SDM yang ada di seluruh laboratorium.
“Termasuk juga kami telah membrikan arahan kepada seluruh laboratorium untuk merekrut personel-personel baru. Termasuk juga bantuan-bantuan dari TNI/Polri yang memiliki kualifikasi di bidang keperawatan dan kemmapuan di bidang laboratorium,” tuturnya.
Dia mengatakan dengan penambahan personel diharapkan ada peningkatan kinerja. Sehingga laboratorium dapat bekerja selama 24 jam sehari dan semakin banyak spesimen yang bisa diperiksa.
“Kalau selama ini rotasi (petugas laboratorium) hanya satu kali atau maksimal dua kali, maka kami harapkan rotasi bisa rata-rata dua kali. Bahkan kalau sumber daya manusianya sudah memadai dan jumlahnya mencukupi bisa mencapai tiga kali. Sehingga bisa bekerja 24 jam, dengan demikian ada sekitar 280 riby ODP dan PDP yang memang harus kita tuntaskan dalam waktu yang sesingkat mungkin, ini bisa kita raih,” paparnya.
Doni juga menuturkan bahwa Gugus Tugas akan memberikan insentif bagi petugas laboratorium. Namun belum jelas bentuk dari insentif yang akan diberikan tersebut.
“Demikian juga upaya dari Gugus tugas untuk bisa membeirkan insentif kepada pekerja laboratorium. Sehingga bisa bekerja lebih optimal lagi,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, laboratorium yang sudah beroperasi mencapai 60 unit dengan berbagai kapasitas tes. Mulai dari yang ceil sampai yang besar. Lalu dia menyebut akan ada sekitar 55 laboratorium lagi yang akan beroperasi.
“Kemudian, sebagimana saya sampaikan memang belum stabil kemampuan pemeriksaan spesimen di seluruh laboratorium. Laboratorium rata-rata bekerja pada hari kerja. Sedangkan pada hari libur belum semuanya. Karenanya upaya bersama dengan IDI. Kami meminta bantuan Ketum PB IDI sehingga bisa back up seluruh Gugus Tugas daerah. Termasuk laboratorium di kabupaten/kota dan diharapkan hasilnya lebih optimal,” jelasnya.
Doni menambahkan pemerntah telah mendatang lebih dari 1 juta unit untuk reagen PCR, RNA kit, dan VTM. Jumlah tersbeut diharapkan bisa mencukupi kurang lebih satu bulan ke depan. (Baca juga: Pemerintah Pusat Upayakan Tak Ada Pingpong Kasus Corona Antar Daerah )
“Untuk selanjutnya Gugus Tugas bersama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan tambahan reagen dari beberapa negara, terutama dari Korea Selatan dan juga dari Tiongkok,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda