Pandemi Covid-19, LAN Ubah Strategi Pengembangan Kompetensi ASN
Rabu, 25 November 2020 - 21:10 WIB
"E-learning mengubah yang tadinya dilakukan semuanya secara klasikal (tatap muka atau luring). Berubah jadi 10 persennya saja yang klasikal. Sisanya, nonklasikal (daring). Pola pembelajaran ini berubah dimulai dari 2019. Pandemi ini mendorong semua orang untuk ke e-learning," terangnya.
( ).
Selain itu, platform digitalisasi sistem peningkatan kompetensi ASN itu pun dinilainya sangat bermanfaat, khususnya jika dikaitkan dan tanggung jawab LAN dalam mengembangkan kompetensi ASN secara nasional dan membina instansi pemerintah penyelenggara pelatihan.
"Bahkan, perlu ditindaklanjuti dengan penetapan kebijakan, sehingga menjadi dasar dan acuan bagi setiap lembaga pelelatihan ASN untuk penyusunan standar kompetensi jabatan ASN, penilaian kompetensi ASN, pengembangan kompetensi ASN, pelaksanaan manajemen talenta, dan manajemen ASN berbasis sistem merit," paparnya.
Agus menambahkan, untuk mengatasi kesulitan ASN dalam mengakses digitalisasi sistem peningkatan kompetensi ASN, khususnya akibat keterbatasan jaringan internet, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam upaya peningkatan infrastruktur internet, sehingga seluruh materi kompetensi melalui e-learning dapat diakses di mana pun.
Sementara itu, dalam diskusi, Kepala Puslatbang PKASN LAN-RI Hari Nugraha berbicara tentang Urgensi Kamus Kompetensi Teknis Bidang Pelatihan ASN dalam Pengembangan Kompetensi ASN. Menurut dia, peran instansi pemerintah penyelenggara pelatihan dan pengembangan ASN, baik di tingkat pusat maupun daerah sangat strategis dalam mewujudkan world class bureaucracy.
( ).
Pasalnya, setiap lembaga pelatihan dan pengembangan ASN memiliki tugas pokok dan fungsi untuk meningkatkan kompetensi ASN melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan baik yang berbentuk klasikal maupun non-klasikal.
"Karenanya, keberadaan kamus kompetensi teknis bidang pelatihan ini dapat dijadikan pedoman untuk standardisasi dan jaminan mutu sumber daya manusia penyelenggara pelatihan," katanya.
( ).
Selain itu, platform digitalisasi sistem peningkatan kompetensi ASN itu pun dinilainya sangat bermanfaat, khususnya jika dikaitkan dan tanggung jawab LAN dalam mengembangkan kompetensi ASN secara nasional dan membina instansi pemerintah penyelenggara pelatihan.
"Bahkan, perlu ditindaklanjuti dengan penetapan kebijakan, sehingga menjadi dasar dan acuan bagi setiap lembaga pelelatihan ASN untuk penyusunan standar kompetensi jabatan ASN, penilaian kompetensi ASN, pengembangan kompetensi ASN, pelaksanaan manajemen talenta, dan manajemen ASN berbasis sistem merit," paparnya.
Agus menambahkan, untuk mengatasi kesulitan ASN dalam mengakses digitalisasi sistem peningkatan kompetensi ASN, khususnya akibat keterbatasan jaringan internet, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam upaya peningkatan infrastruktur internet, sehingga seluruh materi kompetensi melalui e-learning dapat diakses di mana pun.
Sementara itu, dalam diskusi, Kepala Puslatbang PKASN LAN-RI Hari Nugraha berbicara tentang Urgensi Kamus Kompetensi Teknis Bidang Pelatihan ASN dalam Pengembangan Kompetensi ASN. Menurut dia, peran instansi pemerintah penyelenggara pelatihan dan pengembangan ASN, baik di tingkat pusat maupun daerah sangat strategis dalam mewujudkan world class bureaucracy.
( ).
Pasalnya, setiap lembaga pelatihan dan pengembangan ASN memiliki tugas pokok dan fungsi untuk meningkatkan kompetensi ASN melalui kegiatan pelatihan dan pengembangan baik yang berbentuk klasikal maupun non-klasikal.
"Karenanya, keberadaan kamus kompetensi teknis bidang pelatihan ini dapat dijadikan pedoman untuk standardisasi dan jaminan mutu sumber daya manusia penyelenggara pelatihan," katanya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda