Massa Habib Rizieq, Parpol Islam, dan Pemilu 2024

Senin, 23 November 2020 - 09:31 WIB
Bahkan, kata Mozin, warga Indonesia bagian timur juga ada yang mendukung Partai Ummat. "Karena yang diperjuangkan oleh Partai Ummat adalah sesuatu hal yang universal termasuk di dalam keyakinan mereka yang nonmuslim," kata Mozin.

( ).

Hal senada juga diungkapkan oleh Inisiator Partai Ummat, Putra Jaya Husin. "Partai Ummat itu memiliki asas Islam Rahmatan Lil'alamin. Menjadi tempat bagi semua golongan," kata Putra Jaya Husin.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik mengatakan bahwa Partai Gelora sebagai partai baru menawarkan gagasan tentang memajukan Indonesia sebagai salah satu kekuatan dunia. Mahfuz menambahkan, gagasan itu tentu perlu menjadi gagasan kolektif sebanyak mungkin elemen masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam sebagai penduduk mayoritas.

"Nah salah satu fundamen dasar berjalan dan terwujudnya gagasan tersebut adalah kuatnya ikatan persatuan nasional, baik sisi keumatan maupun kebangsaan. Pembelahan dan konflik antar dua sisi tersebut justru akan menutup peluang kemajuan dan bahkan jadi ancaman eksistensi NKRI," kata Mahfuz, mantan kader PKS.

Mahfuz melanjutkan, Gelora sebagai partai politik bukan saja memerlukan dukungan terhadap gagasan tersebut, tapi juga dukungan suara pada pemilu. Tetapi, lanjut dia, dukungan suara terhadap Gelora lebih didasari pada penerimaan terhadap gagasan memajukan Indonesia sebagai kekuatan dunia. "Jadi bukan atas dasar afiliasi politik identitas ataupun politik primordial," kata Mahfuz.

Lebih lanjut Mahfuz mengatakan, situasi pembelahan dan konflik politik sejak Pilpres 2014, Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 belum berakhir. "Bahkan sekarang memanas lagi setelah kepulangan HRS. Partai Gelora berpendapat situasi ini harus segera diakhiri karena akan merugikan kepentingan nasional," ungkapnya.

Menurut dia, semua pihak harus berpikir jernih dan berhati dingin. Indonesia, lanjut dia, sedang menghadapi krisis kesehatan dan resesi ekonomi yang belum tahu akan berakhir kapan.

"Islah adalah solusi terbaik. Apa pun pangkal soalnya, islah adalah tuntunan agama untuk menyelesaikan perbedaan dan pertengkaran. Seringkali saat para pihak sudah duduk dan makan bareng, banyak salah paham dan salah info bisa diselesaikan dengan baik," tuturnya.

( ).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More