Jokowi Targetkan Vaksinasi Covid-19 Dilakukan Akhir 2020
Rabu, 18 November 2020 - 09:32 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih berharap vaksin Covid-19 sudah tiba di Tanah Air pada akhir November ini. Pihaknya masih berusaha agar vaksin itu tetap datang sesuai waktu yang direncanakan.
“Tapi kalau tidak bisa berarti masuk ke bulan Desember. Baik dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk nantinya bahan baku yang nantinya diolah di Bio Farma,” katanya saat memberikan keterangan pers di Puskesmas Tanah Sereal, Rabu (18/2020). (Baca juga: Presiden Jokowi: Vaksinasi COVID-19 Dilakukan Secara Bertahap)
Kemudian Jokowi juga menjelaskan bahwa setelah vaksin tiba di Indonesia tidak serta merta langsung disuntikan kepada masyarakat. Dia mengatakan masih ada tahapan yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahapan dikeluarkannya emergency use authorization atau EUA dari Badan POM “Sehingga tahapan itu memerlukan waktu. Mungkin antara kurang lebih tiga mingguan. Setelah mendapatkan izin dari BPOM baru kita lakukan vaksinasi. Kaidah-kaidah scientific, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi,” ujarnya. (Baca juga: Jokowi Minta Pengadaan dan Vaksinasi COVID-19 Tak Tergesa-gesa)
Mantan Wali Kota Surakarta ini mengatakan bahwa jika melihat simulasi di Puskesmas Tanah Sereal maka vaksinasi akan dimulai di akhir 2020 atau awal 2021. Pasalnya membutuhkan persiapan dan proses yang sebentar. “Kita juga harus menyiapkan distribusi ke seluruh Tanah Air. Ini yang tidak mudah. Mendistribusikan vaksin tidak mudah. Ini bukan barang seperti barang-barang yang lain. Memerlukan cold chain, kedinginan dengan derajat tertentu. Setiap vaksin dari produk berbeda memerlukan juga model distribusi yg berbeda. Inilah yang terus kita siapkan agar nanti daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak,” pungkasnya.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
“Tapi kalau tidak bisa berarti masuk ke bulan Desember. Baik dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk nantinya bahan baku yang nantinya diolah di Bio Farma,” katanya saat memberikan keterangan pers di Puskesmas Tanah Sereal, Rabu (18/2020). (Baca juga: Presiden Jokowi: Vaksinasi COVID-19 Dilakukan Secara Bertahap)
Kemudian Jokowi juga menjelaskan bahwa setelah vaksin tiba di Indonesia tidak serta merta langsung disuntikan kepada masyarakat. Dia mengatakan masih ada tahapan yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahapan dikeluarkannya emergency use authorization atau EUA dari Badan POM “Sehingga tahapan itu memerlukan waktu. Mungkin antara kurang lebih tiga mingguan. Setelah mendapatkan izin dari BPOM baru kita lakukan vaksinasi. Kaidah-kaidah scientific, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi,” ujarnya. (Baca juga: Jokowi Minta Pengadaan dan Vaksinasi COVID-19 Tak Tergesa-gesa)
Mantan Wali Kota Surakarta ini mengatakan bahwa jika melihat simulasi di Puskesmas Tanah Sereal maka vaksinasi akan dimulai di akhir 2020 atau awal 2021. Pasalnya membutuhkan persiapan dan proses yang sebentar. “Kita juga harus menyiapkan distribusi ke seluruh Tanah Air. Ini yang tidak mudah. Mendistribusikan vaksin tidak mudah. Ini bukan barang seperti barang-barang yang lain. Memerlukan cold chain, kedinginan dengan derajat tertentu. Setiap vaksin dari produk berbeda memerlukan juga model distribusi yg berbeda. Inilah yang terus kita siapkan agar nanti daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak,” pungkasnya.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(cip)
tulis komentar anda