Presiden Jokowi: Vaksinasi COVID-19 Dilakukan Secara Bertahap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai salah satu yang menjadi perhatian masyarakat terkait vaksin COVID-19 adalah aksesnya. Dia memastikan bahwa vaksinasi dilakukan secara bertahap.
"Yang jadi concern masyarakat adalah akses masyarakat terhadap vaksin seperti apa. Bagaimana masyarakat bisa mengakses vaksin ini. Karena kita tahu penduduk kita ini gede banget, besar sekali. Maka dipastikan bahwa proses vaksinasi ini akan berjalan dan dilakukan secara bertahap," katanya saat membuka rapat terbatas, Senin (26/10/2020).
Terkait dengan sasaran vaksinasi, Jokowi meminta agar jajarannya menjelaskan secara gamblang kepada masyarakat. "Jelaskan siapa saja kelompok masyarakat mana saja yang mendapat prioritas vaksinasi lebih awal, kenapa mereka dulu. Itu harus dijelaskan mengapa mereka mendapatkan prioritas," katanya. ( )
Pemerintah sebelumnya telah menyusun sasaran penerima vaksin COVID-19. Ada lima kelompok prioritas yang jumlahnya mencapai 102.411.500 orang. Kelompok prioritas pertama adalah garda terdepan yang terdiri atas medis, paramedis contact tracing, pelayan publik, termasuk TNI/Polri berjumlah 3.497.737 orang.
Kelompok prioritas kedua yakni masyarakat yang terdiri atas tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi berjumlah 5.624.010 orang. Kelompok prioritas ketiga adalah seluruh tenaga pendidik mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan sederajat perguruan tinggi berjumlah 4.361.197 orang.
Kelompok prioritas keempat adalah aparatur pemerintah yakni pusat, daerah dan legislatif berjumlah 2.305.689 orang. Kelompok prioritas terakhir adalah peserta BPJS PBI sebanyak 86.622.867 orang. ( )
Terkait kebutuhan vaksin, jumlahnya dua kali lipat dari jumlah sasaran vaksinasi. Di mana dengan jumlah kelompok prioritas sebanyak 102.411.500 orang, maka vaksin yang diperlukan mencapai 204.823.000.
Ditambahkan juga ada kelompok lain yang menjadi sasaran vaksinasi meskipun bukan prioritas yakni masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya sebanyak 57.584.500 dengan kebutuhan vaksin 115.097.000. Sehingga jumlah sasaran vaksinasi COVID-19 berjumlah 160.000.000 orang dengan kebutuhan vaksin 320.000.000.
"Yang jadi concern masyarakat adalah akses masyarakat terhadap vaksin seperti apa. Bagaimana masyarakat bisa mengakses vaksin ini. Karena kita tahu penduduk kita ini gede banget, besar sekali. Maka dipastikan bahwa proses vaksinasi ini akan berjalan dan dilakukan secara bertahap," katanya saat membuka rapat terbatas, Senin (26/10/2020).
Terkait dengan sasaran vaksinasi, Jokowi meminta agar jajarannya menjelaskan secara gamblang kepada masyarakat. "Jelaskan siapa saja kelompok masyarakat mana saja yang mendapat prioritas vaksinasi lebih awal, kenapa mereka dulu. Itu harus dijelaskan mengapa mereka mendapatkan prioritas," katanya. ( )
Pemerintah sebelumnya telah menyusun sasaran penerima vaksin COVID-19. Ada lima kelompok prioritas yang jumlahnya mencapai 102.411.500 orang. Kelompok prioritas pertama adalah garda terdepan yang terdiri atas medis, paramedis contact tracing, pelayan publik, termasuk TNI/Polri berjumlah 3.497.737 orang.
Kelompok prioritas kedua yakni masyarakat yang terdiri atas tokoh agama/masyarakat, perangkat daerah (kecamatan, desa, RT/RW), dan sebagian pelaku ekonomi berjumlah 5.624.010 orang. Kelompok prioritas ketiga adalah seluruh tenaga pendidik mulai dari PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan sederajat perguruan tinggi berjumlah 4.361.197 orang.
Kelompok prioritas keempat adalah aparatur pemerintah yakni pusat, daerah dan legislatif berjumlah 2.305.689 orang. Kelompok prioritas terakhir adalah peserta BPJS PBI sebanyak 86.622.867 orang. ( )
Terkait kebutuhan vaksin, jumlahnya dua kali lipat dari jumlah sasaran vaksinasi. Di mana dengan jumlah kelompok prioritas sebanyak 102.411.500 orang, maka vaksin yang diperlukan mencapai 204.823.000.
Ditambahkan juga ada kelompok lain yang menjadi sasaran vaksinasi meskipun bukan prioritas yakni masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya sebanyak 57.584.500 dengan kebutuhan vaksin 115.097.000. Sehingga jumlah sasaran vaksinasi COVID-19 berjumlah 160.000.000 orang dengan kebutuhan vaksin 320.000.000.
(abd)