Semangat Sumpah Pemuda Perkuat Kesadaraan Berbangsa

Selasa, 03 November 2020 - 11:15 WIB
Menurut dia, itu bisa diberikan dalam pendidikan dan pengetahuan bela negara dengen membentengi mereka dari bahaya-bahaya dektruktif misalnya radikalisme atau narkoba. Kemudian membangun suatu kultur yang tidak terputus dari tahun 1928 karena adanya paham-paham baru. Harus diarahkan tetap on the track guna membangun bangsa ini untuk menjadi lebih besar.

”Apalagi dengan cita-cita 100 tahun Indonesia merdeka, kita sudah bisa mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dan bernilai bagi kita semua. Itu tentunya menjadi cita-cita para pendiri bangsa kita dahulu, sehingga kita bisa menarik benang mana yang masih rapuh dan mana yang sudah kuat,” ungkapnya.

Faisal juga mengatakan era sekarang ini masih saja generasi muda yang mudah terprovokasi. Apabila ini dibiarkan tentunya akan sangat berbahaya bagi persatuan bangsa ini.

Hal tersebut terjadi karena masih minimnya literasi yang dimiliki para anak muda sehingga mereka mudah terprovokasi akibat adanya hoaks dan ujaan kebencian yang disebar melalui media sosial.

”Generasi muda ini tentunya masih banyak yang jiwanya masih labil. Bahkan di masyarakat luas sendiri juga masih rendah literasinya sehingga mudah terprovokasi. Tentunya hal ini kita semua harus bersama-sama memberikan literasi yang positif kepada para generasi muda agar terhindar dari konten-kontenprovokasi tersebut. Karena ini penting bagi generasi muda untuk memperkokoh NKRI,” tuturnya.

Faisal juga menuturkan pentingnya sosialisasi melalui teknologi informasi (TI) karena banyak hoaks maupun ujaran kebencian yang beredar dimana-mana. Salah satunya ajakan orang untuk melakukan radikalisme, atau hoaks yang membawa suatu ideologi agama tertentu.

“Para tokoh tentunya berperan penting dalam menguatkan ideologi bangsa ini. Kita ini harus selalu bersama dalam satu bangsa, satu bahasa. Kita tidak bisa mengatakan bahwa hal itu tidak demokratif, karena dalam masalah ideologi ini kita harus tetap satu, yakni ideologi Pancasila,” tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(dam)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More