Presiden RI Keenam, SBY Ajak Pimpinan Negara Islam dan Barat Menahan Diri

Senin, 02 November 2020 - 17:32 WIB
"Yang diperlukan adalah kepedulian, tekad dan aksi nyata para pemimpin, untuk mencari solusi agar pertikaian ini tak terus berlangsung," ajak mantan Menko Polhukam era Megawati itu.

Atas pertimbangan itu semua, SBY berharap bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagaimana yang telah ia uraikan. Ia yakin bahwa harapannya juga harapan umat Islam di seluruh dunia, untjkuk menghentikan penggambaran dan publikasi karikatur Nabi Muhammad. Kalau ini bisa dilakukan, itu sebuah awal yang menjanjikan harapan (a good beginning, a new beginning).

"Kalau orang seperti saya berani mengatakan bahwa membunuh dan melakukan aksi kekerasan terhadap yang dinilai menghina Islam itu salah, artinya masih ada cara lain, mestinya Anda juga berani mengatakan bahwa yang membuat dan mempertontonkan karikatur Nabi Muhammad itu juga salah. Mulailah dari itu dulu. Mari kita putus mata rantai “balas membalas” yang bisa terus terjadi," pintanya.

Kemudian, SBY mengharapkan agar Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Olivier Chambard berkenan mengkomunikasikan inti sari dari pesan dan harapannya ini meskipun, Presiden Jokowi juga telah mengeluarkan pernyataan resmi. Ia pum memahami bahwa tidak mudah untuk mengubah suatu keyakinan dan cara pandang, bahkan seolah tak akan mungkin dilakukan. Tapi, bagi para pemimpin politik, sering kali harus berpikir beyond politics (di atas kepentingan politik) manakala memasukiworld of wisdom (dunia kebijaksaan).

"Sejarah menunjukkan bahwa pemimpin yang hebat sering membuat sesuatu yang seolah tidak mungkin, menjadi mungkin. Make the impossible, possible," ujarnya.

Lebih dari itu, SBY juga menyampaikan pesan khusus untuk rakyat Indonesia yang sangat majemuk dan berbeda-beda identitasnya. Dia meminta agar apa yang disampaikannya ini sebagai cermin. Artinya, tidak ada yang lebih baik untuk menjadikan Indonesia yang dicintai inj sebagai Tanah Air yang damai, selain dengan senantiasa menjaga persatuan, kerukunan dan persaudaraan di antara semua. Karena, identitas bukanlah untuk memisahkan, tapi keragaman identitas adalah anugerah Tuhan, yang harus disyukuri untuk menjadikan bangsa Indonesia besar dan kuat.

"Karenanya, jangan sekali-kali menjadikan identitas sebagai komoditas politik. Itu sangat berbahaya. Jangan sampai kita menjadi bangsa yang terbelah (divided nation)," tegas ayah AHY dan Ibas itu.

"Taman kehidupan yang harus kita bangun adalah suasana yang damai dan indah, di mana di antara kita terbangun sikap saling sayang menyayangi, saling hormat menghormati serta saling bertoleransi dan bertenggang rasa. Ingat, para pendiri republik mendambakan negeri ini menjadi rumah besar bagi semua. Rumah besar bagi bangsa yang damai, adil dan makmur. Insya Allah, kita semua tengah menuju ke situ," demikian SBY.
(maf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More