Angka Kematian Akibat COVID-19 Indonesia Lebih Tinggi dari Global

Senin, 02 November 2020 - 13:43 WIB
Warga menyaksikan proses pemakaman kerabatnya yang dimakamkan dengan protokol Covid-19, di TPU Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/8/2020). FOTO/SINDOnews/Ali Masduki
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 , Doni Monardo mengungkapkan bahwa angka kematian akibat infeksi virus corona di Tanah Air masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan global.

Saat ini angka kematian akibat COVID-19 di Tanah Air sebesar 3,38%. Sementara angka kematian Global saat ini sebesar 2,59%. Meskipun dalam periode awal Oktober hingga awal November saat ini angka kematian akibat virus corona di Tanah Air konsisten mengalami penurunan sebesar 0,32%.

"Namun harus kita akui angka kematian kita masih relatif tinggi," kata Doni dalam Rakornas KPI 2020: Penyiaran Dalam Penanggulangan Bencana Nasional Non Alam Covid-19, secara virtual, Senin (2/11/2020). ( )



Doni pun berharap angka kematian COVID-19 di Tanah Air semakin bisa ditekan. "Mudah-mudahan semakin banyak pengetahuan tentang penanganan pertama yang komorbid, maka kita bisa menekan kasus kematian," katanya.

Sementara itu, kasus kesembuhan saat ini mencapai 82,84%. "Kemudian yang sembuh juga luar biasa ya, mencapai 82,84%. Suatu angka yang menggembirakan sekali, karena pada awal kasus angka kesembuhan kita ini rata-rata kurang dari 5%. Sekarang sudah mencapai 82,84%," ungkap Doni.

"Dan selisih dengan global baik itu angka kasus aktif maupun angka kesembuhan itu sudah sangat berbeda mencolok sekali. Jadi kasus aktif selisihnya dengan global 11,43%. Angka kesembuhan dengan Global 10,64%," kata Doni. ( )

Sekali lagi, kata Doni, bahwa hasil ini merupakan kerja keras dari seluruh komponen bangsa. "Terutama para tenaga dokter, relawan dan semua pihak, baik pemerintah pusat di bawah kepemimpinan bapak Presiden Jokowi yang memegang komando sampai dengan tingkat yang paling rendah yaitu kepala desa, lurah bahkan juga sampai RT/RW," katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More