Partai dan Perannya dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19

Kamis, 16 April 2020 - 06:34 WIB
Saat ini, misalnya, apa itu lockdown, PSBB (pembatasan sosial berskala besar), atau karantina belum bisa dipahami seutuhnya oleh masyarakat. Kenyataannya di banyak wilayah, masyarakat masih menganggap situasi saat ini sebagai sesuatu yang belum seutuhnya darurat. Kegiatan-kegiatan sosial ataupun ibadah yang melibatkan banyak orang dengan tidak memperhatikan penjagaan jarak secara disiplin tetap dilakukan. Ini terjadi bahkan di wilayah-wilayah yang masuk kategori zona merah. Masih banyak pula mereka berencana pulang kampung dengan berbagai alasan. Situasi-situasi semacam ini jelas amat disayangkan.

Dengan demikian, peran partai dalam penanganan pandemi ini pada akhirnya turut terkait dengan menjaga situasi, baik di level nasional maupun lokal agar menjadi kondusif bagi semua. Selain itu, partai dan kadernya juga dapat berperan dalam membantu mengondisikan dan mengoordinasikan bagi kelancaran distribusi segala bentuk bantuan yang diperlukan oleh masyarakat hingga ke pelosok Tanah Air. Ada setidaknya sembilan partai dengan kepengurusan hingga bawah (pengurus anak ranting), yang jelas punya potensi amat dapat membantu pendistribusian dan perluasan program dan agenda pemerintah maupun kerja-kerja kalangan medis terkait pandemi Covid-19 ini.

Langkah-langkah seperti ini dalam perspektif politik jangka panjang juga perlu agar keterjarakan (kepentingan) antara rakyat dan partai bisa direduksi. Saat ini adalah momentum bagi partai untuk mendapatkan simpati dan kepercayaan rakyat agar eksistensi partai dalam alam demokrasi Indonesia bisa terus dihargai bukan malah dihindari oleh rakyat. Sehubungan dengan hal ini, peran pimpinan parlemen dan anggota-anggota dewan juga harus sama lincah serta gesitnya dengan pemerintah dalam memberikan ketenangan dan rasa percaya diri serta menunjukkan simpati kepada masyarakat sekaligus memberikan langkah-langkah solusi yang konkret, bukannya malah sekadar menunggu atau pasif.

Kegagalan partai dalam mengambil momentum nasional dan mondial ini akan memperlihatkan bahwa kebanyakan partai di Indonesia belum terbiasa bergerak dalam ruang-ruang a-politik secara lepas dan cepat atas nama kemanusiaan. Hal itu juga merupakan bukti dari kegagalan partai dalam menjalankan fungsi asasinya sebagai "jembatan kepentingan" tadi, karena tertutupi oleh orientasi menjaga kekuasaan dan mencukupkan diri sebagai mesin pendulang suara semata.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(kri)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More