Peluang Puan Maharani di Pilpres 2024: Antara Survei dan Kekuatan Politik

Kamis, 29 Oktober 2020 - 09:19 WIB
Lain hal dengan survei Indometer yang mencatat elektabilitas Puan Maharani turun dari 1,2% pada Juli 2020 menjadi 1,1% di bulan Oktober 2020 alias peringkat ke-12 dari 13 nama yang ada.

Puan Maharani juga berada di urutan ke-12 atau yang terakhir pada survei Election and Strategic (indEX) Research yang diumumkan pada Agustus 2020 dengan elektabilitas 0,6%.

Dalam survei di Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) yang dilakukan 14-21 Juni 2020 juga demikian. Puan Maharani pada survei SPIN itu juga berada di urutan ke-12 atau yang terakhir dengan elektabilitas 1,1% .

Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan secara konstitusional, Puan memiliki hak untuk menjadi kandidat Pilpres 2024. "Ini analisa saya, Puan Maharani punya kemampuan, punya kepantasan, dan punya kewajaran menjadi calon presiden 2024," ujar Emrus Sihombing kepada SINDOnews, Rabu 28 Oktober 2020.

Alasannya, kata Emrus, Puan memiliki pengalaman yang cukup di dalam partai, lembaga legislatif maupun di pemerintahan. "Bukan kah kalau menjadi calon presiden adalah utama pengalaman di bidang legislatif dan pengalaman di bidang eksekutif. Nah saya melihat pengalaman beliau ini menurut pandangan saya sudah sangat luar biasa," ujar Emrus.( )

Dia juga menilai wajar jika PDIP mengusung Puan Maharani di Pilpres 2024. "Kemudian juga kita harus melihat Puan Maharani juga keturunan biologis dari Bung Karno, artinya ada trah Bung Karno. Kita melihat dia anak ideologis dari Bung Karno juga," kata Direktur Eksekutif Lembaga Emrus Corner ini.

Menurut dia, keturunan biologis belum tentu ideologis. "Dia saya pikir menurut pengamatan saya, adalah ajaran-ajaran Bung Karno saya kira meresap sanubari dan pikiran beliau, dan kita melihat bahwa PDIP maupun Bung Karno saya kira mendapat hati di tengah masyarakat Indonesia. Nah berbasis kepada analisa saya tadi, saya berpendapat sangat mumpuni Bu Puan Maharani diusulkan menjadi bakal calon presiden 2024," kata Emrus.

Namun, kata Emrus, calon wakil presiden pasangan Puan Maharani harus memiliki tingkat akseptabilitas publik tinggi. "Supaya bisa nanti bersaing siapapun pasangan bersaingnya," katanya.

Sementara itu, peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes membeberkan beberapa keuntungan Puan Maharani. "Puan diuntungkan karena PDIP dapat mencalonkan presiden secara langsung tanpa harus berkoalisi karena memiliki 22,2 persen kursi di DPR," ujar Arya Fernandes.

Keuntungan lainnya, kata Arya, Puan Maharani adalah Putri Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP. "Dalam PDIP, faktor Ketua Umum punya hak prerogatif untuk menentukan calon presiden. Di AD/ART PDIP tidak ada kontestasi untuk memperebutkan tiket pencapresan, karena ditentukan langsung oleh ketua umumm, sehingga ini menyulitkan langkah tokoh non-darah biru, seperti Ganjar," ujar Arya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More