Elektabilitas Ganjar Moncer dan Puan Tercecer, Ini Reaksi PDIP
Rabu, 28 Oktober 2020 - 20:41 WIB
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo muncul di posisi teratas hasil survei elektabilitas figur sejumlah lembaga sebagai kandidat calon presiden di Pemilu 2024. Selain Ganjar, kader PDIP lain muncul dalam survei adalah Ketua DPR Puan Maharani yang juga putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menjadi soal karena elektabilitas Ganjar melejit sedangkan Puan berada di bawah. Banyak analisis yang menyebutkan bahwa elektabilitas Puan tidak akan pernah bisa menyalip Ganjar sampai menjelang pemilu. Namun Puan adalah anak Megawati, pemegang penuh tampuk kekuasaan di PDIP. Karena itu, bila berniat maju sebagai presiden langkah Ganjar diyakini tidak akan mudah.
(Baca: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Puan-Muhaimin Urutan Buncit)
Mengenai hal tersebut, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengaku belum berfikir jauh ke Pilpres 2024. PDIP tetap mengacu pada hasil kongres bahwa penentuan calon diputuskan Megawati. Pada prinsipnya, kata Hasto, PDIP menganut proses demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi di dalam menentukan pemimpinnya.
"Termasuk siapa yang akan menjadi Presiden pada tahun 2024," kata Hasto seusai peresmian kantor dan peringatan sumpah pemuda secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Bagi PDIP, siapa yang akan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024 ditentukan lewat mekanisme internal dengan menempatkan ketua umum untuk memutuskannya. "Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, dengan mandat yang diberikan kongres untuk menentukan pasangan calon tersebut," ujarnya.
(Baca: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tinggi Malah Bikin Pusing PDIP)
Yang juga mesti diingat, menjadi pemimpin adalah representasi dari rakyat itu sendiri. Karena itu pertimbangan-pertimbangan penting akan diambil Megawati juga melihat kepentingan bangsa dan negara. "Kami berterima kasih atas respons positif masyarakat terhadap kader-kader PDIP," ujar dia.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dalam arahanya di hadapan kader saat acara peresmian, sebenarnya sempat menyinggung soal hasil survei sejumlah lembaga mengenai elektabilitas.
"Saya selalu bilang survei boleh dilihat, tapi jangan dipegang. Hari ini keluar survei, besok pagi pasti sudah berubah. Katanya PDI Perjuangan tinggi, kurang lebih 32, pertahankan dan naikkan dong, masa gak bisa? Misalnya dengan apa? Kerja, nggak ada kata lain. Turun ke bawah," tegas Megawati.
Menjadi soal karena elektabilitas Ganjar melejit sedangkan Puan berada di bawah. Banyak analisis yang menyebutkan bahwa elektabilitas Puan tidak akan pernah bisa menyalip Ganjar sampai menjelang pemilu. Namun Puan adalah anak Megawati, pemegang penuh tampuk kekuasaan di PDIP. Karena itu, bila berniat maju sebagai presiden langkah Ganjar diyakini tidak akan mudah.
(Baca: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies, Puan-Muhaimin Urutan Buncit)
Mengenai hal tersebut, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengaku belum berfikir jauh ke Pilpres 2024. PDIP tetap mengacu pada hasil kongres bahwa penentuan calon diputuskan Megawati. Pada prinsipnya, kata Hasto, PDIP menganut proses demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi di dalam menentukan pemimpinnya.
"Termasuk siapa yang akan menjadi Presiden pada tahun 2024," kata Hasto seusai peresmian kantor dan peringatan sumpah pemuda secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Bagi PDIP, siapa yang akan menjadi calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2024 ditentukan lewat mekanisme internal dengan menempatkan ketua umum untuk memutuskannya. "Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan, dengan mandat yang diberikan kongres untuk menentukan pasangan calon tersebut," ujarnya.
(Baca: Elektabilitas Ganjar Pranowo Tinggi Malah Bikin Pusing PDIP)
Yang juga mesti diingat, menjadi pemimpin adalah representasi dari rakyat itu sendiri. Karena itu pertimbangan-pertimbangan penting akan diambil Megawati juga melihat kepentingan bangsa dan negara. "Kami berterima kasih atas respons positif masyarakat terhadap kader-kader PDIP," ujar dia.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dalam arahanya di hadapan kader saat acara peresmian, sebenarnya sempat menyinggung soal hasil survei sejumlah lembaga mengenai elektabilitas.
"Saya selalu bilang survei boleh dilihat, tapi jangan dipegang. Hari ini keluar survei, besok pagi pasti sudah berubah. Katanya PDI Perjuangan tinggi, kurang lebih 32, pertahankan dan naikkan dong, masa gak bisa? Misalnya dengan apa? Kerja, nggak ada kata lain. Turun ke bawah," tegas Megawati.
(muh)
tulis komentar anda