Budaya Saling Percaya Perkuat Demokratisasi

Minggu, 25 Oktober 2020 - 13:20 WIB
Menurut dia, dengan adanya demokrasi, setiap perbedaan pendapat sudah terwadahi dalam cara-cara dialog dan musyawarah mufakat. Saat ini hal tersebut jarang ditemukan. Hanya fokus mendesain pemilu, merevisi UU.

Dari tahun ke tahun, lanjut dia, terus seperti itu. Tidak membumikan, tidak mensosialisasikan nilai-nilai terkait dengan budaya demokrasi itu sendiri.

”Sehingga sekarang yang terjadi, baru setahun menjabat sudah kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Ada yang belum satu tahun menjabat sudah tertangkap karena narkoba, belum lagi sengketa antara kepala daerah dan wakilnya. Jadi yang dihasilkan malah divide governance bukannya good governance,” ungkapnya.

Dia menyampaikan, membangun kepercayaan atau trust building adalah hal yang sangat mendasar dalam membangun demokrasi.

”Semestinya setiap kita melakukan pemilu, ada capaian-capaian positif yang mestinya naik kelas. Jadi antara calon pemimpin dan masyarakatnya ini mereka bertemu langsung, bertatap muka, berdialog dalam kampanye itu untuk merasakan masalah yang ada,” tutur Siti Zuhro.

Menurut dia, jika pemerintah dalam membuat suatu peraturan atau kebijakan tidak mencerminkan untuk kemaslahatan bersama maka pasti susah untuk membangun kepercayaan.

Dia menuturkan, sulit membangun sinergi dengan para tokoh jika para tokoh ini sendiri menentang kebijakan pemerintah. Hubungan mereka kurang harmonis dengan pemerintah.

”Padahal dalam situasi pandemi ini, mau tidak mau, suka tidak suka, pemerintah membutuhkan dukungan masyarakat, bukan dukungan dalam pemilu. Diperlukan peran serta dari mayarakat untuk saling bersinergi dengan pemerintah,”tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(dam)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More